Jet tempur siluman J-35A yang dirilis Tiongkok. Foto: Ministry of National Defense of the People's Republic of China
Jet tempur siluman J-35A yang dirilis Tiongkok. Foto: Ministry of National Defense of the People's Republic of China

Tiongkok Pamer Jet Tempur Siluman J-35A, Siap Saingi AS

Fajar Nugraha • 07 November 2024 10:08
Hong Kong: Angkatan Udara Tiongkok bersiap memperkenalkan secara resmi stealth fighter jet terbarunya, J-35A, memberi pengamat pandangan pertama pada aset militer yang diantisipasi ini sebagai bagian dari kemampuan militer negara tersebut yang berkembang pesat.
 
Gambar pesawat tempur tersebut dirilis dalam konferensi pers angkatan udara pada Selasa, 5 November 2024 dan jet ini akan dipamerkan dalam ajang pameran udara di kota Zhuhai, selatan Tiongkok minggu depan, menurut pernyataan dari pejabat setempat.
 
Pengembangan jet tempur J-35A ini dipandang luas sebagai bagian dari upaya Beijing untuk menyamai kemampuan pesawat tempur siluman Amerika Serikat, dalam rangka memperkuat modernisasi angkatan bersenjata dan menunjukkan kekuatan militernya di Asia.

“J-35A dirancang terutama untuk operasi pertempuran udara, namun juga mampu melakukan serangan udara-ke-darat,” sebut laporan media Tiongkok.
 
Jika pesawat ini resmi dioperasikan, Tiongkok akan menjadi negara kedua setelah AS yang memiliki dua jenis stealth fighter jet atau jet tempur siluman, menurut para pakar yang dikutip media milik pemerintah Tiongkok. Sebelumnya, jet tempur siluman J-20 telah beroperasi sejak 2017.
 
Melansir dari CNN, Rabu 6 November 2024, stealth fighter jet ini dirancang untuk menghindari radar dan pemantauan lainnya, memungkinkan misi dilakukan tanpa terdeteksi atau dicegat.
 
J-35 kemungkinan akan dikembangkan menjadi serangkaian tipe dan mungkin digunakan sebagai pesawat berbasis kapal induk di masa depan, ungkap Li Li, seorang pakar militer Tiongkok kepada penyiar negara CCTV. “Hal ini akan sangat meningkatkan kekuatan tempur laut dan udara Tiongkok secara keseluruhan,” tambah Li Li.
 
Debut J-35A mengikuti laporan dari analis di perusahaan intelijen terbuka global Janes yang menggambarkan bahwa Tiongkok memperkuat komando teaternya dengan menambahkan lebih banyak J-20. 
 
Sepanjang periode Juli 2023 hingga Juni tahun ini, Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah menambah lebih dari 70 unit J-20, sehingga jumlah total armada operasionalnya menjadi sekitar 195 unit, menurut laporan Janes.
 
Belum jelas kapan jet tempur J-35A akan mulai dioperasikan secara militer dan di mana pesawat-pesawat tersebut akan ditempatkan. Detail yang tersedia tentang J-35A masih minim sehingga sulit dibandingkan dengan stealth fighter jet lainnya, seperti F-22 dan F-35 milik AS.
 
Carl Schuster, mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS, menyebutkan bahwa J-35A, yang telah dikembangkan selama lebih dari satu dekade, kemungkinan ditujukan untuk Angkatan Laut PLA.
 
"J-35 melakukan penerbangan perdananya pada 2021, tetapi sebagai pengembangan dari prototipe sebelumnya, pesawat ini mungkin siap untuk diproduksi awal tahun depan," ujar Schuster, menambahkan bahwa model J-35A kemungkinan telah mengalami perbaikan dari desain sebelumnya dengan mesin yang lebih kuat.
 
Pengembangan stealth fighter jet Tiongkok selama bertahun-tahun disertai tuduhan bahwa negara tersebut mencuri teknologi pesawat tempur siluman dari AS. Beijing secara tegas membantah tuduhan ini, yang muncul setelah publikasi dokumen oleh majalah Jerman Der Spiegel pada 2015, yang diduga berasal dari kebocoran data NSA oleh Edward Snowden.
 
Menurut laporan media yang berafiliasi dengan militer, J-35A adalah “jenis baru jet tempur siluman yang dikembangkan secara mandiri oleh Perusahaan Industri Penerbangan China (AVIC).”
 
Selain J-35A, teknologi militer lain yang akan tampil untuk pertama kalinya di pameran udara minggu depan, yang berlangsung di Zhuhai dari 12 hingga 17 November, termasuk sistem rudal permukaan-ke-udara H-19 dan drone pengintai sekaligus serang yang baru, ungkap Kolonel Niu Wenbo dari departemen peralatan angkatan udara pada Selasa.
 
CCTV juga melaporkan stealth fighter jet Su-57 buatan Rusia akan bergabung di pameran tersebut untuk pertama kalinya, bersama peralatan militer dari 49 negara dan wilayah lainnya yang akan diwakili tahun ini. (Muhammad Reyhansyah)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan