Abu Sayyaf, jaringan militan yang meraih jutaan dolar dari serangkaian penculikan, membebaskan keempat sandera setelah lewat tengah malam di Pulau Jolo. Keempatnya kemudian dibawa militer Filipina ke Malaysia dengan menggunakan speedboat.
Baca: Abu Sayyaf Posting Foto Sandera Malaysia di Facebook
Juru bicara militer Filipina Filemon Tan mengonfirmasi pembebasan sandera, tapi tidak menyebut apakah ada pembayaran uang tebusan atau tidak.
"Kami belum dapat mengonfirmasi apakah uang tebusan sudah dibayarkan untuk pembebasan para korban," tutur Tan, seperti dilansir AFP.

Empat warga Malaysia yang disandera Abu Sayyaf. (Foto: Facebook/The Star)
Dibentuk pada awal 1990-an, Abu Sayyaf adalah grup radikal pecahan kelompok separatis Muslim di Filipina selatan. Abu Sayyaf kerap menculik warga asing untuk memperoleh penghasilan dari uang tebusan.
Pada Mei, Abu Sayyaf membebaskan 14 sandera asal Indonesia yang diculik dalam dua penyerbuan di perairan Filipina. Penculikan tersebut memicu Indonesia, Malaysia dan Filipina menggelar patroli gabungan di perairan rawan.
Satu bulan sebelumnya, Abu Sayyaf memenggal sandera asal Kanada John Ridsdel setelah tenggat waktu pembayaran tebusan USD6,4 juta terlewati. November tahun lalu, Abu Sayyaf membunuh seorang warga Malaysia.

Kelompok militan Abu Sayyaf. (Foto: Al Jazeera)
Ridsdel diculik bersama seorang temannya asal Kanada, satu Norwegia dan satu Filipina dari kapal pesiar di sebuah marina di Filipina pada September tahun lalu.
Abu Sayyaf mengancam membunuh warga Kanada atau Norwegia jika uang tebusan tidak dibayar.
Pemimpin Abu Sayyaf telah mendeklarasikan kesetiaannya kepada Islamic State (ISIS), kelompok militan yang berkuasa di Irak dan Suriah. Namun sejumlah pakar menyebut Abu Sayyaf lebih tertarik pada penculikan ketimbang menyebarkan kekhilafahan seperti ISIS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News