Presiden Jokowi--Antara/Widodo S Jusuf
Presiden Jokowi--Antara/Widodo S Jusuf

4 WNI Sandera Abu Sayyaf Sudah Dibebaskan

Desi Angriani • 11 Mei 2016 17:02
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menyatakan empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf sudah dibebaskan. Keempat warga negara Indonesia tersebut saat ini sudah berada di tangan otoritas Filipina.
 
"Alhamdulilah akhirnya 4 WNI yang disandera sejak 14 Maret lalu sudah dibebaskan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/5/2016).
 
Jokowi menuturkan, pembebasan tersebut berhasil dilakukan atas kerja sama antara Indonesia dan Filipina. Termasuk hasil dari pertemuan trilateral antara Indonesia, Filipina dan Malaysia di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

"Saya juga mengapresiasi Indonesia mangadakan pertemuan trilateral lalu membuahkan hasil. Salah satunya ini," ucapnya.
 
Keempat sandera, lanjut Presiden, dalam keadaan baik dan segera dipulangkan ke Indonesia. "Segera diserahkan ke pemerintah Indonesia," tutur dia.
 
Empat WNI yang ditawan merupakan anak buah kapal dari Kapal Tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi. Kapal ini hendak kembali dari Cebu Filipina menuju Tarakan.
 
Namun di perjalanan, kapal ini dibajak salah satu faksi dari kelompok militan Abu Sayyaf. Satu orang ABK tertembak, namun berhasil diselamatkan polisi Maritim Malaysia.
 
Selain itu, lima orang ABK berhasil menyelematkan diri dari kejadian itu. Sedangkan empat orang ditangkap dan ditawan. Dalam usaha membesaskan empat WNI tersebut, Jokowi melakukan komunikasi dengan Presiden Filipina.
 
"Presiden Jokowi telah melakukan komunikasi secara langsung dengan Presiden Aquino," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin 2 Mei.
 
Sebelumnya, pemerintah telah membebaskan 10 WNI telah ditawan kelompok militan Abu Sayyaf selama sebulan lebih. 10 WNI yang telah bebas ditahan oleh faksi yang berbeda dengan empat WNI yang masih ditawan.
 
Sebanyak 10 orang WNI itu dibebaskan karena diplomasi total pemerintah dan sejumlah pihak. Tak ada uang yang keluar untuk membayar tebusan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan