medcom.id, New York: Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir dalam pembukaan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS).
Pada Selasa 19 September 2017 atau Rabu 20 September 2017, Wapres turut menghadiri pertemuan Contact Group Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang membahas krisis di Rakhine di markas PBB.
Dalam forum tersebut Wapres JK menyebutkan: "Indonesia dorong peran konstruktif OKI untuk bantu situasi di Rakhine State. Selain bantuan kemanusiaan kita harus bantu atasi akar masalah di Rakhine".
Dalam forum tersebut Wapres JK menyebutkan: "Indonesia dorong peran konstruktif OKI untuk bantu situasi di Rakhine State. Selain bantuan kemanusiaan kita harus bantu atasi akar masalah di Rakhine".
"Contact group tadi membahas masalah kemanusiaan yang sedang terjadi di Rakhine. Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap masalah kemanusiaan tersebut, maka wapres hadir dalam contact group," ujar Menlu Retno L.P Marsudi di markas PBB, New York.
"Hanya ada beberapa negara yang hadir dalam tingkat pemimpin, yaitu Turki, Bangladesh, Pakistan, Iran dan Indoneisa. Yang lain dihadiri pada tingkat menlu dan dubes," ucap Menlu.
Menurut mantan Dubes RI untuk Belanda ini, tentunya kehadiran Wapres Jusuf Kalla menunjukkan kepedulian Indonesia tehadap krisis di Rakhine yang dampaknya harus juga ditanggung oleh Bangladesh. "Dan kita menyampaikan bahwa krisis ini harus segera diselesaikan," pungkas Menlu Retno.
Selain negara anggota OKI, hadir juga beberapa pihak di luar negara OKI antara lain dari UNHCR, wakil dari PBB, Inggris, AS dan lain-lain.
Apresiasi untuk Indonesia
Upaya Indonesia dalam mengupayakan bantuan kemanusiaan masuk ke Rakhine dan mendorong dihentikannya kekerasan, menuai banyak pujian dari dunia internasional.
"Pada saat wakil dari PBB berbicara di pertemuan Contact Group OKI, sekali lagi dia menyampaikan apresiasi terhadap Indonesia," pungkas Menlu Retno.
Sebelumnya ketika mengikuti jamuan makan siang yang diadakan oleh Menlu Inggris, apresiasi yang sama juga diutarakan oleh AS, Australia dan Inggris.
"Dengan AS saat ada working lunch (jamuan makan siang), saya bertemu dnegan Dubes AS untuk PBB Nikki Haley dan di dalam pembicaraan tersebut secara terbuka dengan beberapa menlu yang hadir, secara khusus AS menyampaikan apresiasi terhadap apa yang sudah dilakukan Indonesia dalam rangka membantu krisis kemanusiaan ini dapat diselesaikan," tuturnya.
Dalam jamuan makan siang itu Menlu Retno menjelaskan langkah diplomasi Indonesia dengan melakukan diplomasi maraton ke Bangladesh dan Myanmar. Selain bertemu dengan para pemangku kepentingan di kedua negara tersebut, Menlu Retno juga menyampaikan formula 4+1 yang dapat menjadi jawaban dari situasi yang terjadi di Rakhine State.
Formula 4+1 yang diajukan adalah pemulihan keamanan dan perdamaian, menahan diri tidak menggunakan kekerasan, perlindungan bagi seluruh penduduk tanpa memandang latar agama atau etnis, serta akses bantuan kemanusiaan. Selain keempat elemen itu, langkah ke depan adalah memastikan pelaksanaan rekomendasi laporan Kofi Annan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News