(Baca: JK: Ini Waktunya Indonesia-Afrika Bersama Selamanya).
Angka tersebut meningkat hingga 15,25 persen dari tahun sebelumnya. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan hal tersebut sangat bagus. Dia melihat adanya potensi besar yang belum digali Indonesia.
"Kita merupakan negara dengan potensial besar, dan saat ini kita tengah mengembangkan infrastruktur," kata Jusuf Kalla di Nusa Dua Bali Convention Centre, Bali, Selasa 10 April 2018.
Dia mengatakan, Indonesia mengerti bahwa pengembangan infrastruktur merupakan kebutuhan penting. Dan hal ini dapat terlaksana jika ekonomi terus bertumbuh.
Tokoh yang akrab disapa JK ini menambahkan, jika Indonesia dan Afrika bisa berhasil mempererat hubungan, maka kerja sama ekonomi, terutama infrastruktur bisa terjalin dengan baik.
"Saya percaya, keuntungan Kerja Sama Selatan-Selatan harus diteruskan. Dan kami mendukung semua kerja sama dengan Afrika," katanya.
(Baca: IAF 2018 jadi Saksi Penandatanganan 10 Kesepakatan Bisnis RI-Afrika).
Hal senada disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Menurut dia, penandatanganan kesepakatan bisnis merupakan langkah awal yang baik untuk melanjutkan hubungan di bidang ekonomi dan infrastruktur.
Kesepakatan bisnis ini senilai USD586,56 juta atau setara dengan Rp8 triliun. Adapun kesepakatan bisnis itu antara Indonesia Eximbank dengan The Afrcan Export-Import Bank, Indonesia Eximbank dan Standard Chartered Bank, Indonesia Eximbank dan Commerzbank, PT.
Kemudian juga Dirgantara Indonesia (Persero) dan A.D Trade Belgium, PT. PAL (Persero) dan A.D Trade Belgium, PT. WIKA, Indonesia Eximbank dan Chief of Cabinet Republik Niger, PT. TIMAH Rbk dan Topwide Ventures Ltd.
Selain juga ada kesepakatan bisnis antara PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex Group) dan Amirco Commercial Services (Global Textile), GMF AeroAsia, Max Air dan Ethiopian Airilines, serta PT. Perusahaan Perniagaan Internasional dan Madaranch Madagaskar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News