(Baca: 46 Negara Afrika Dipastikan Hadir di IAF 2018).
"Äfrika bukan wilayah asing untuk Indonesia. Afrika sudah menjadi teman lama Indonesia, dan sejak Konferensi Asia Afrika 1955 lalu di Bandung, hubungan ini sudah sangat erat dan penting," ucap Wapres Jusuf Kalla di Bali Nusa Dua Convention Centre, Bali, Selasa 10 April 2018.
Tokoh yang akrab disapa JK inimenambahkan, sejak 2005, hubungan tersebut semakin erat lagi dengan diluncurkannya Kemitraan Baru Asia-Afrika. Dia mengatakan kebersamaan dan persahabatan yang terjadi tak lepas dari berbagai tantangan.
Karenanya, dengan adanya IAF ini, diharapkan tantangan tersebut dapat terselesaikan dengan baik dan menjadikan dua negara semakin maju ke depannya.
"Hari ini, kami berkumpul lagi, bekerja bersama dalam menambah kuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Afrika," katanya.
(Baca: Tarian Menlu Retno dalam Pembukaan IAF 2018).
JK mengungkapkan bahwa perkembangan kerja sama dengan Afrika merupakan sebuah prioritas yang ada dalam kebijakan luar negeri Indonesia. Dia menambahkan Indonesia sangat bangga saat menaruh Afrika dalam prioritas kebijakan luar negeri tersebut.
"Ini waktunya Indonesia dan Afrika bersama selamanya," tukasnya.
Menurut dia, Afrika telah menjadi benua kedua dengan pertumbuhan ekonomi tercepat, yaitu mencapai 3,5 persen dari pertumbuhan ekonomi dunia. Karenanya, dia menuturkan, Afrika merupakan potensial besar dengan sumber daya natural yang melimpah.
Dia ingin agar pebisnis Indonesia dan Afrika saling bekerja sama dan saling mengisi untuk perkembangan ekonomi kedua wilayah. Maka dari itu, dalam pembukaan IAF ditandatangani juga 10 kesepakatan bisnis antara sektor privat Indonesia dengan mitranya di Afrika.
IAF sendiri pertama kali dilakukan di Indonesia tahun ini. Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan kerja sama, khususnya ekonomi di kedua wilayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News