Menlu Retno Marsudi (tengah berkostum hitam) menari di dalam acara pembukaan Indonesia Africa Forum di Nusa Dua, Bali Selasa 10 April 2018 (Foto: Marcheilla Ariesta).
Menlu Retno Marsudi (tengah berkostum hitam) menari di dalam acara pembukaan Indonesia Africa Forum di Nusa Dua, Bali Selasa 10 April 2018 (Foto: Marcheilla Ariesta).

Tarian Menlu Retno dalam Pembukaan IAF 2018

Marcheilla Ariesta • 10 April 2018 09:46
Nusa Dua: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ikut menari dalam pembukaan Indonesia Africa Forum 2018, di Bali, Selasa 10 April 2018. Menlu Retno menggunakan tutup kepala berwarna warni dan kain yang senada membalut tubuhnya.
 
Tari-tarian kolaborasi dari suku Dayak, Papua dan Bali dibawakan dalam pembukaan IAF 2018. Menlu Retno kemudian hadir di tengah-tengah para tamu undangan.
 
Sontak tepuk tangan riuh para undangan memenuhi ruangan Nusa Dua Hall 5.
 
Usai menari, Menlu Retno turun dari panggung bersama dengan penari lainnya dan menyalami para tamu tingkat tinggi yang hadir, termasuk Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
 
IAF 2018 bertujuan untuk menguatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Tumpal menuturkan, sebanyak 46 negara membawa delegasi dari masing-masing negara untuk hadir dalam kegiatan ini.
 
(Baca: 46 Negara Afrika Dipastikan Hadir di IAF 2018).
 
Acara ini juga akan diselenggarakan pada 10 hingga 11 April 2018 di Bali, dan dibuat sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo untuk berfokus pada pasar non-tradisional.
 
Sebanyak 46 negara Afrika dipastikan hadir di perhelatan Indonesia Africa Forum (IAF) 2018. Jumlah ini dipastikan Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri RI Daniel Simanjuntak.
 
Sejumlah negara yang akan hadir di antaranya Niger, Madagaskar, Nigeria, Maroko, Aljazair, dan Kamerun, dan lainnya.
 
"Sekitar 46 negara yang sudah dipastikan hadir," ucapnya saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin 9 April 2018.
 
Sudah ada beberapa side event yang dimulai. Beberapa di antaranya adalah Forum Konsultasi Bilateral (FKB) antara Indonesia dan Ethiopia, serta pertemuan PT. WIKA dengan mitranya.
 
(Baca: Indonesia-Ethiopia Jajaki Kerja Sama Industri Strategis).
 
"WIKA sudah menjajaki dengan beberapa negara dan mitranya. Mereka menjajaki beberapa hal terkait dengan WIKA," terangnya.
 
FKB dianggap bersejarah karena merupakan pertemuan pertama kali yang dipimpin Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI Desra Percaya dengan Direktur Jenderal Asia dan Oseania Kemlu Ethiopia Tsegab Kebebew.
 
Menurut Daniel, pertemuan tersebut bertujuan memperkuat kerja sama ekonomi. Ethiopia juga menyampaikan terima kasihnya kepada Indonesia mengenai perkembangan Ethiopian Airlines.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan