Massa yang tergabung dalam organisasi PP Pemuda Muhammadiyah menggelar aksi mendukungKomisi Pemilihan Umum (KPU) RI. (Foto: Media Indonesia/Pius Erlangga).
Massa yang tergabung dalam organisasi PP Pemuda Muhammadiyah menggelar aksi mendukungKomisi Pemilihan Umum (KPU) RI. (Foto: Media Indonesia/Pius Erlangga).

Inggris Imbau Warga Hindari Aksi Politik di Indonesia

Fajar Nugraha • 20 Mei 2019 15:17
Jakarta: Kementerian Luar Negeri Inggris mengeluarkan imbauan kepada warganya menjelang pengumuman hasil rekapitulasi pemilu dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Mei mendatang.
 
Baca juga: Polri Jamin Pengumuman Hasil Pemilu Aman.
 
“Pemilihan umum diadakan di Indonesia pada 17 April dengan hasil resmi akan diumumkan pada 22 Mei. Warga (Inggris) diimbau untuk menghindari kegiatan aksi protes, demonstrasi dan aksi politik,” tulis pengumuman Kemenlu Inggris dalam situs Gov.uk, yang memuat peringatan bepergian, seperti dikutip Medcom.id, Senin, 20 Mei 2019.

Imbauan ini tidak secara khusus memperingatkan kondisi pada 22 Mei. Pada peringatan umum mengenai terorisme, pihak Inggris menuliskan ada kemungkinan serangan teroris di Indonesia.
 
“Kelompok teroris terus berencana melakukan serangan dan memiliki kapasitas serta niat untuk melakukan serangan ini, kapanpun dan dimanapun,” imbuh imbauan tersebut.
 
“Tipe serangan termasuk bom bunuh diri dan serangan senjata api. Target serangan banyak diarahkan ke wilayah publik dan tempat yang ramai,” tambah imbauan itu.
 
“Selalu waspada dan menjaga diri setiap waktu,” sebut peringatan tersebut.
 
TNI-Polri akan menerjunkan 32 ribu personel di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dua hari sebelum (H-2) pengumuman hasil pemilihan umum, 22 Mei 2019. Pengamanan untuk mengantisipasi ancaman teror saat KPU merekapitulasi suara.
 
Baca juga: 68 Terduga Teroris Ditangkap Sepanjang 2019.
 
Sebelumnya, terduga teroris anggota Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Lampung dan JAD Bekasi mengaku akan menyerang KPU saat rekapitulasi. Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 13 Mei 2019, mengatakan JAD bisa melakukan serangan sebelum tanggal 22 (Mei) maupun saat tanggal 22 (Mei) itu sendiri. Momen ketiga itu pasca-pengumuman.
 
Sementara Densus 88 Antiteror menangkap sebanyak 68 terduga teroris kurun waktu Januari sampai Mei 2019. Penangkapan terbanyak terjadi selama Mei dengan jumlah terduga teroris yang dibekuk sebanyak 29 orang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan