medcom.id, Jakarta: Serangan bom yang melanda komplek menyisakan kepedihan. 80 orang tewas dalam kejadian ini, Pemerintah Indonesia pun mengutuk serangan tersebut.
"Indonesia mengutuk serangan bom yang terjadi di dekat kompleks Diplomatik di Kabul, Afghanistan, yang menurut informasi otoritas setempat telah mengakibatkan setidaknya 80 orang meninggal dan sekitar 380 lainnya luka-luka," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Metrotvnews.com, Rabu 31 Mei 2017.
"Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan mendoakan kesembuhan bagi para korban luka," lanjutnya.
Menurut keterangan Arrmanatha, ledakan bom terjadi sekitar dua kilometer dari KBRI. Hingga keterangan tertulis ini dikeluarkan, sesuai laporan dari KBRI Kabul tidak ada informasi adanya korban WNI.
KBRI Kabul terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk mendapatkan perkembangan informasi terakhir. Berdasarkan catatan KBRI Kabul terdapat 26 WNI di Kabul.
"Sebagai akibat tidak langsung dari kejadian tersebut, KBRI mengalami kerusakan ringan, terdapat beberapa jendela yang pecah," tutur Arrmanatha.
"KBRI Kabul juga terus berkomunikasi dengan WNI di Kabul dan mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari wilayah-wilayah rawan dan terus mengikuti perkembangan situasi setempat," imbuhnya.
Pihak Kemenlu pun menyediakan layanan bagi warga negara Indonesia yang memerlukan informasi. Mereka dapat menghubungi nomor hotline KBRI Kabul di + 93797333444 dan +93202201066.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News