Polisi bertahan untuk tidak mengizinkan warga untuk memberikan suara setelah waktunya ditutup (Foto: Malaysia Kini).
Polisi bertahan untuk tidak mengizinkan warga untuk memberikan suara setelah waktunya ditutup (Foto: Malaysia Kini).

Dihalangi Keamanan, Warga Masih Minta untuk Beri Suara

Fajar Nugraha • 09 Mei 2018 19:58
Kuala Lumpur: Warga Malaysia yang tidak mendapatkan kesempatan untuk memberikan suaranya, karena antrean yang panjang, akhirnya mengamuk. Mereka bertahan di sebuah tempat pemungutan suara (TPS) Selangor.
 
(Baca: Voting Pemilu Malaysia Ditutup, Tidak Ada Perpanjangan).
 
Sekitar 26 pemilih yang masih mengantre bertahan di TPS Taman Dato' Harun di Petaling Jaya, Selangor. Mereka kesal karena tidak bisa memberikan suara di Pemilu Malaysia 2018.
 
Menurut laporan dari Malaysia Kini, Rabu 9 Mei 2018, pihak berwenang mengerahkan 13 personel keamanan dan 20 petugas untuk melakukan penjagaan di sekitar gerbang sekolah itu. Mereka sudah melakukan penjagaan sejak pukul 6.00 sore waktu Malaysia.
 
Seperti diketahui Komisi Pemilu Malaysia sudah menetapkan pukul 5.00 seluruh TPS akan ditutup. Ketua Komisi Hashim Abdullah menegaskan tidak akan perpanjangan waktu agar warga bisa memberikan suaranya.
 
Warga saat ini menuntut untuk berikan hak suaranya. Namun hingga pukul 7.10 waktu setempat, para pemilih belum diizinkan untuk memberikan hak mereka.
 
Sikap warga ini didukung oleh 250 warga lain yang sudah memilih. Mereka terus berdiri di luar gerbang sekolah agas bisa memberikan suara.
 
Maria Chin Abdullah, yang merupakan kandidat Pakatan Harapan untuk kursi Petaling Jaya, tiba dengan seorang pengacara. Tetapi belum ada tanda warga diperbolehkan memberikan suara.
 
Salah satu warga, Nor Intan Mohd Nor, 42, mengatakan kepada Malaysia Kini bahwa dia tiba di TPS pada jam 2.00 siang. Tetapi hingga waktu penutupan, belum ada tanda dia bisa memberikan suara.
 
Maria sekarang memanggil petugas yang kembali untuk memintanya untuk mempertimbangkan memberikan 30 menit lebih banyak bagi para pemilih untuk memberikan suara mereka sebelum proses penghitungan dimulai.
 
(Baca: Polisi Malaysia Terima Laporan Pelanggaran Pemilu).
 
Dia berjanji bahwa semua orang akan meninggalkan kompleks sekolah setelah mereka diizinkan untuk memilih.
 
Hingga saat ini penghitungan suara sudah mulai di hitung di beberapa wilayah di Malaysia. Pihak oposisi Pakatan Harapan memimpin tipis dengan 28 suara untuk kursi parlemen. Sementara Barisan Nasional berada di peringkat kedua dengan 27 suara. Hasil berdasarkan penghitungan Malaysia Kini tersebut juga memperlihatkan PAS yang masih belum mendapatkan suara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan