Di Penang, seorang pemilih Goh Por Cheong mengatakan dia diberitahu pejabat KPU bahwa telah memilih, padahal dia baru pergi ke tempat pemungutan suara (TPS) di Sekolah Dasar Nasional China di Kong Min Central.
"Saya menemukan nama saya sudah dipotong petugas KPU, yang mengatakan saya telah memilih. Namun saya belum memilih dan masih berbaris, saya menduga nama saya digunakan orang lain," ucap Goh, disitat dari Malaysia Kini, Rabu 9 Mei 2018.
Sementara itu, dua laporan polisi lainnya diterima di Kuala Lumpur oleh Shahrul Razali dan Mohd Faizal Anuar. Mereka mengatakan surat suara mereka telah diberi tanda titik untuk kandidat dari koalisi Barisan Nasional.
Mereka mengklaim telah meminta surat suara baru, namun tetap saja tanda titik itu ada di sana.
"Saya diberitahu untuk mengajukan laporan polisi terkait hal itu" imbuhnya.
Pihak kepolisian sendiri menyatakan akan terus menyelidiki dan memantau jalannya pemungutan suara di seluruh Malaysia.
Pemungutan suara di Malaysia dimulai dari pukul 8 pagi dan direncanakan selesai pukul lima waktu setempat. Kandidatnya adalah petahana Najib Razak dengan dukungan koalisi Barisan Nasional dan rivalnya Mahathir Mohamad, mantan PM Malaysia yang didukung koalisi Pakatan Harapan.
Najib Razak memilih untuk menyerahkan suaranya di Pahang, sementara rivalnya Mahathir Mohamad memilih di Kedah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News