Baca juga: Pelaku Teror Christchurch Dihadapkan pada Penjara Seumur Hidup.
Brenton Tarrant melakukan penyerangan di Masjid Al Noor dan masjid Lindwood pada Jumat 16 Maret. Serangan itu menyebabkan 50 orang warga Muslim yang hendak melakukan Salat Jumat tewas, termasuk satu orang warga negara Indonesia (WNI).
Pihak berwenang Selandia Baru terus menggali apa yang terjadi pada hari kelam di Negeri Kiwi tersebut.
"Kami sangat percaya kami menghentikannya dalam perjalanan ke serangan lebih lanjut. Jadi nyawa diselamatkan oleh staf kami, mereka berani melakukan intervensi," ujar Komisaris Polisi Mike Bush mengatakan kepada wartawan, seperti dikutip AFP, Rabu, 20 Maret 2019.
Setelah ditangkap, pelaku yang merupakan warga Australia telah didakwa dengan pembunuhan sehubungan dengan penembakan tersebut. Jaksa diharapkan untuk mengajukan lebih banyak tuduhan terhadapnya.
Bush menambahkan bahwa polisi bekerja dengan FBI dan penyelidik internasional lainnya ‘untuk membangun gambaran komprehensif’ mengenai tersangka.
"Tentu saja, kami ingin melakukan ini secepat mungkin, tetapi harus dilakukan secara profesional dan seakurat mungkin," kata Bush.
Baca juga: Ratusan Orang Hadiri Pemakaman Korban Penembakan Christchurch.
Pada Rabu, pemakaman pertama diadakan untuk para korban serangan. Umat Islam secara tradisional mencoba untuk menguburkan mereka yang meninggal sesegera mungkin, dalam 24 jam. Namun proses penguburan itu tertunda oleh proses identifikasi yang rumit.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengumumkan Selandia Baru akan melakukan penghormatan selama dua menit keheningan pada hari Jumat untuk mengingat para korban. Panggilan salat juga akan disiarkan di televisi dan radio nasional hari itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id