Indonesia dan Tiongkok membuka pintu kerja sama Belt and Road Initiative. (Foto: Sonya Michaella/Medcom.id).
Indonesia dan Tiongkok membuka pintu kerja sama Belt and Road Initiative. (Foto: Sonya Michaella/Medcom.id).

Belt and Road Initiative Butuh Koneksi Antar Masyarakat

Sonya Michaella • 21 Juni 2019 20:07
Jakarta: Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri RI Santo Dharmosumarto meyakini bahwa hubungan antar masyarakat Indonesia dan Tiongkok dapat memperlancar proyek Belt and Road Initiative, lewat kerja sama antar LSM.
 
Baca juga: Indonesia Miliki Posisi Strategis di Belt and Road Initiative.
 
“LSM dari Tiongkok dan Indonesia memiliki visi dan misi yang sama untuk mengembangkan kerja sama bilateral dua negara lewat people to people contact,” kata Santo ketika ditemui di Jakarta, Jumat 21 Juni 2019.

Namun, LSM dari dua negara ini tidak akan membahas langsung terkait proyek-proyek di Belt and Road Initiative melainkan berdiskusi terkait dorongan dan dukungan yang akan mereka berikan untuk pemerintah.
 
“Tidak hanya di tingkat pemerintah, tetapi diperlukan juga diskusi dan dialog di tingkat LSM dan masyarakat agar mereka tahu isu-isu yang berkembang di Tiongkok dan Indonesia,” lanjut Santo.
 
Dia menambahkan, dalam diskusi antar LSM ini, Tiongkok dapat mengetahui seperti apa respons publik terhadap proyek Belt and Road Initiative ini pun sebaliknya. 
 
Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ikon Kerja sama RI-Tiongkok.
 
Di Indonesia, LSM memainkan peranan penting dalam perkembangan sosial dan ekonomi negara. Dialog ini juga diyakini menjadi kesempatan untuk berkolaborasi dan saling mendukung satu sama lain.
 
Jaringan antara LSM Indonesia dan Tiongkok juga akan memperluas kapasitas dari partisipasi masyarakat sipil dalam ranah hubungan internasional.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan