Indonesia dan Tiongkok membuka pintu kerja sama Belt and Road Initiative. (Foto: Sonya Michaella/Medcom.id).
Indonesia dan Tiongkok membuka pintu kerja sama Belt and Road Initiative. (Foto: Sonya Michaella/Medcom.id).

Indonesia Miliki Posisi Strategis di Belt and Road Initiative

Sonya Michaella • 21 Juni 2019 17:57
Jakarta: Menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok membawa dampak yang begitu baik untuk Indonesia, salah satunya di bidang ekonomi dan konsep kerja sama Belt and Road Initiative.
 
Founder FPCI Dino Patti Djalal menyebut, peluncuran One Belt One Road —atau disebut juga Belt and Road Initiative— di Jakarta oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping, membuktikan bahwa Indonesia memiliki pengaruh dalam kerja sama jalur sutra ini.
 
“Indonesia punya posisi yang strategis dan pengaruh di BRI ini sejak kerja sama ini diumumkan Presiden Xi Jinping pada 2013 lalu. Tiongkok juga sangat penting dan berpengaruh untuk Indonesia,” kata Dino, di Jakarta, Jumat 21 Juni 2019.

Hari ini, diresmikan pula Silk Road Community Building Initiative yang akan digerakkan oleh pelaku-pelaku LSM dari Tiongkok dan Indonesia. Wadah ini nantinya akan berisi ide-ide dan gagasan untuk membantu upaya pemerintah kedua negara melancarkan proyek Belt and Road Initiative.
 
Dino menyebut, Belt and Road Initiative merupakan proyek infrastruktur terbesar di dunia. Konsep ini banyak didukung negara lain serta pendanaan dan komitmen politik dari Beijing.
 
“Tiongkok berambisi menjadi Tiongkok. Mereka tidak berambaisi menjadi Amerika Serikat atau Jepang. Negara ini merupakan negara karakteristik Tiongkok dari segala sisi,” tuturnya. 
 
Menurut studi dari FPCI, Tiongkok termasuk tiga negara teratas yang berdampak bagi Indonesia. Tak hanya Indonesia, ujar dia, Tiongkok yang merupakan kekuatan besar juga membawa dampak bagi negara lain.
 
“Banyak asumsi yang kita pegang tahun lalu sekarang tidak berlaku. Tapi kita tahu untuk Tiongkok, ada sebuah kepastian yaitu kekuatan Tiongkok akan terus berkembang,” lanjut Dino lagi.
 
Namun, pengaruh Tiongkok yang akan semakin meningkat memang membuat negara lain menjadi was-was. Menurut Dino, hal tersebut merupakan hal biasa yang terjadi di dunia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan