Rumah yang menjadi tempat persembunyian Ayman Al-Zawahiri di Afghanistan hancur diserang AS. Foto: FATCAED/Twitter
Rumah yang menjadi tempat persembunyian Ayman Al-Zawahiri di Afghanistan hancur diserang AS. Foto: FATCAED/Twitter

Pemimpin Al-Qaeda Tinggal di Rumah Mewah Kabul Dekat dengan Kedubes AS

Fajar Nugraha • 04 Agustus 2022 07:01

 
Seorang wanita yang tinggal di lingkungan itu mengatakan, dia dan keluarganya yang terdiri dari sembilan orang pindah ke kamar aman rumah mereka ketika dia mendengar ledakan pada akhir pekan.
 
Ketika dia kemudian pergi ke atap, dia tidak melihat keributan atau kekacauan dan mengira itu adalah serangan roket atau bom, yang tidak biasa di Kabul.

Pemimpin senior Taliban mengatakan, Zawahiri menghabiskan sebagian besar waktunya di pegunungan distrik Musa Qala, Provinsi Helmand setelah pemerintah Taliban digulingkan pada 2001 ketika Amerika Serikat mengirim pasukan ke negara itu.
 
Dia mengatakan Zawahiri tidak menonjolkan diri di sana tetapi masuk dan keluar dari wilayah perbatasan Pakistan beberapa kali.
 
Kantor Kementerian Luar Negeri Pakistan tidak menanggapi pertanyaan tentang pergerakan Zawahiri yang dilaporkan masuk dan keluar dari Pakistan.
 
Pada Januari 2006, pesawat tak berawak Predator yang dioperasikan CIA menembakkan rudal ke sebuah rumah di Damadola, sebuah desa di wilayah suku Bajaur, Pakistan, dengan keyakinan bahwa Zawahiri sedang berkunjung. Dia selamat, tetapi setidaknya 18 penduduk desa tewas.

Keamanan teratas

Sumber-sumber Taliban lainnya mengatakan kelompok itu memberikan ‘keamanan tingkat tertinggi’ kepada Zawahiri di Kabul. Tetapi ia sebagian besar tidak aktif secara operasional dan membutuhkan izin Taliban untuk bergerak.
 
Seorang pejabat polisi Kabul menggambarkan Sherpoor sebagai "lingkungan paling aman dan terlindungi" di Kabul dan bahwa serangan pesawat tak berawak di sana merupakan "kejutan besar".
 
Dia mengatakan, orang-orang berpengaruh dari mantan pemerintahan Hamid Karzai dan Ashraf Ghani telah membangun rumah yang luas di Sherpoor. Para pemimpin senior Taliban dan keluarga mereka sekarang tinggal di sana, kata pejabat itu.
 
Zawahiri, seorang ahli bedah Mesir, membantu Al-Qaeda mengoordinasikan serangan 11 September 2001 yang menewaskan hampir 3.000 orang di Amerika Serikat.
 
Seorang pejabat AS mengatakan pihaknya mengidentifikasi bahwa keluarga Zawahiri -,istrinya, putrinya dan anak-anaknya,- telah pindah ke sebuah rumah di Kabul dan kemudian mengidentifikasi Zawahiri di lokasi yang sama. Para pejabat tidak menyadari dia meninggalkannya dan beberapa kali mereka mengidentifikasi dia di balkonnya, di mana dia akhirnya diserang oleh drone AS.
 
Sebagai buronan Al-Qaeda, uang hadiah disediakan sebesar USD25 juta atau sekitar Rp372 miliar untuk setiap informasi mengenainya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan