Vivek Pandey, juru bicara polisi perbatasan mengatakan kepada Times of India bahwa jika 34 masih hidup, kekhawatiran terbesar adalah hipotermia, "yang bisa berakibat fatal dalam kondisi seperti itu".
Di luar terowongan ada tim medis yang siaga dengan tabung oksigen dan tandu, serta kerabat yang cemas.
Shuhil Dhiman, 47, mengatakan bahwa saudara iparnya Praveen Diwan, seorang kontraktor swasta dan ayah tiga anak, masuk ke terowongan pada Minggu pagi bersama tiga orang lainnya saat banjir melanda.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi padanya. Kami pergi ke dekat terowongan tetapi ada ton lumpur yang keluar. Terowongan itu memiliki kemiringan yang tajam dari lubangnya dan saya pikir air dan lumpur telah masuk jauh ke dalam," sebut Shuhil Dhiman kepada AFP.
"Saya berharap pihak berwenang melakukan yang terbaik tetapi situasinya di luar kemampuan siapa pun,” ucapnya.
Bencana tersebut disebabkan oleh pencairan gletser yang cepat di wilayah Himalaya yang disebabkan oleh pemanasan global.
Kegiatan pembangunan bendungan, pengerukan dasar sungai untuk pasir dan penebangan pohon untuk jalan baru -,beberapa untuk memperkuat pertahanan di perbatasan Tiongkok,- adalah faktor lain penyebab banjir bandang itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News