Abu Bakar Ba’asyir dijadwalkan bebas murni pada 8 Januari 2021. Foto: Ist
Abu Bakar Ba’asyir dijadwalkan bebas murni pada 8 Januari 2021. Foto: Ist

Keluarga Korban Bom Bali di Australia Khawatirkan Bebasnya Abu Bakar Ba’asyir

Medcom • 08 Januari 2021 06:59

 
"Dia akan kembali mengajarkan apa yang diajarkannya sebelumnya," kata Sandra.
 
"Dia tidak pernah mengatakan menyesal, dia tidak pernah meminta maaf. Dia masih berpikir dia melakukan hal yang benar. Jadi bukankah dia bisa saja kembali mengajarkan anak-anak muda Muslim mengenai kebencian lagi?,” ucapnya.

Baca: Abu Bakar Ba'asyir Akan Jalani Program Deradikalisasi.
 
Seorang pria yang tinggal di Melbourne Jan Laczynski berada di sekitar lokasi kejadian di Bali ketika itu namun kemudian kembali ke hotelnya lebih awal. Ia juga mengkhawatirkan rencana pembebasan Ba’asyir.
 
Jan Laczynski kehilangan lima rekannya dalam peristiwa tersebut dan dia mengkhawatirkan Ba’asyir akan kembali berdakwah dan menyebarkan kebencian lagi setelah dia dibebaskan.
 
"Saya khawatir ini akan menjadi awal dari tindak terorisme di masa depan yang akan terjadi lagi, mengingat kekejaman yang dilakukannya di masa lalu," katanya kepada ABC.
 
Jan Laczynski mengatakan bahwa mayoritas warga Indonesia adalah orang yang baik namun khawatir ada 'satu persen' orang yang akan terpengaruh dengan ajaran Ba’asyir.
 
"Dia tidak boleh diizinkan untuk langsung masuk ke mesjid dan menyampaikan ujaran kebencian, dia tidak boleh diizinkan menggunakan pengeras suara di tengah orang banyak sehingga dia bisa menyebarkan kebencian," katanya.
 
"Dia orang jahat, dia membantu mengkoordinasikan kebencian terhadap Australia dan dia harus terus diawasi,” imbuhnya.

Australia mendesak Indonesia mengawasi Bashir

Abu Bakar Bashir rencananya dibebaskan Jumat pada pukul 5.12 pagi dan dalam tanggapannya pemerintah Australia meminta pemerintah Indonesia untuk terus mengawasi pergerakan Bashir.
 
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan Australia selalu menyerukan agar mereka yang terlibat mendapatkan hukuman yang berat, adil, dan proporsional namun menghormati kedaulatan dan sistem hukum di Indonesia.
 
"Kedutaan kami di Jakarta sudah menyampaikan keprihatinan agar individu seperti ini bisa dicegah untuk menghasut orang lain melakukan serangan di masa depan terhadap warga sipil yang tidak bersalah," kata Paynye dalam sebuah pernyataan.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan