Pernyataan PM Tiongkok tersebut menjadi salah satu berita terpopuler di kanal internasional Medcom.id pada Senin, 6 Maret 2023.
Dua berita terpopuler lainnya adalah tekad Donald Trump untuk menang dalam pemilu Amerika Serikat (AS) di tahun 2024 dan seputar situasi politik terbaru di Kuwait.
Berikut selengkapnya:
Tiongkok Bertekad Jalankan 'Reunifikasi Damai' dengan Taiwan
Tiongkok, yang mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari Negeri Tirai Bambu, telah meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau itu sejak tiga tahun terakhir. Aktivitas semacam itu disebut sebagai respons atas apa yang disebutnya sebagai "kolusi" antara Taiwan dan Amerika Serikat (AS).Berbicara dalam pembukaan pertemuan tahunan parlemen Tiongkok, Li mengatakan bahwa Beijing mendukung prinsip "Satu Tiongkok," yang menyatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari Tiongkok. Li tidak menyinggung secara langsung mengenai potensi adanya aksi militer terhadap Taiwan.
"Pemerintah harus menerapkan kebijakan partai untuk menyelesaikan masalah Taiwan dan mengambil langkah tegas untuk menentang kemerdekaan Taiwan serta mempromosikan reunifikasi," ucap Li kepada sekitar 3.000 delegasi di Balai Besar Rakyat Beijing.
Apa lagi yang disampaikan Li terkait hal ini? Cek selengkapnya di sini.
Trump Bertekad 'Selesaikan Apa yang Sudah Kita Mulai' dalam Pidato di CPAC
Trump berjanji "menyelesaikan apa yang sudah kita mulai" di periode kepemimpinan berikutnya, bahkan jika ia didakwa dan jajak pendapat menunjukkan bahwa banyak pemilih Partai Republik menginginkan tokoh alternatif.Pernyataan Trump disampaikan dalam sebuah pertemuan Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) Partai Republik di Maryland pada Sabtu, 4 Maret.
Pidato utama Trump dalam menutup acara CPAC merupakan penampilan publik terbesarnya sejak mengumumkan pencalonan diri kembali menuju pemilihan umum presiden 2024 pada November tahun lalu.
Apa lagi yang disampaikan Trump dalam acara CPAC? Cek selengkapnya di sini.
Sheikh Ahmad Nawaf Al-Sabah Kembali Ditunjuk sebagai PM Kuwait
Putra Mahkota Kuwait Sheikh Meshal al-Ahmad al-Sabah menunjuk kembali Sheikh Ahmad Nawaf al-Sabah sebagai perdana menteri dan memintanya untuk membentuk kabinet, lapor kantor berita negara KUNA pada Minggu, 5 Maret.Penunjukan ini dilakukan lebih dari sebulan setelah Pemerintah Kuwait membubarkan diri atas terjadinya gesekan dengan parlemen.
Kebuntuan berkepanjangan antara pemerintah dan parlemen terpilih telah menghambat upaya Kuwait untuk mendorong reformasi fiskal, termasuk undang-undang utang yang memungkinkan Kuwait memanfaatkan pasar internasional.
Seperti apa situasi politik di Kuwait? Cek selengkapnya di sini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News