Baca: Uji Fase 3 Vaksin Covid-19 Rusia Perlihatkan Kemanjuran 91,4 Persen.
“Harga kontrak dan berapa jumlah vaksin yang dibeli tidak diketahui. Beberapa anggota Partai Buruh Korut yang berkuasa diberi suntikan,” sebut laporan surat kabar Jepang Asahi mengutip sumber di intelijen Korea Selatan dan lingkaran bisnis Tiongkok yang terlibat dalam hubungan perdagangan dengan Korea Utara.
“Tidak ada data apakah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah diinokulasi dengan vaksin. Kemungkinan besar, ini akan terjadi setelah keamanan penuh vaksin dipastikan,” jelas laporan tersebut pada Selasa 15 Desember 2020.
Sedangkan untuk termograf, dipasang di perbatasan antara Tiongkok dan Korea Utara dengan tujuan secara bertahap melanjutkan aktivitas ekonomi antara kedua negara.
Menurut data resmi, tidak ada kasus infeksi virus korona baru yang tercatat di Korea Utara. Sejak akhir Januari, pihak berwenang Korea Utara telah memperkenalkan langkah-langkah mendesak untuk mencegah penyebaran penyakit, termasuk menutup perbatasan, menutup sekolah dan memberlakukan pembatasan gerak atau lockdown nasional.
Sputnik V manjur
Pengembang vaksin virus korona Rusia menerbitkan hasil baru dari uji coba Fase Tiga vaksin covid-19 Sputnik V, pada Senin 14 Desember 2020. Berdasarkan data baru suntikan Sputnik V lagi-lagi ditemukan 91,4 persen efektif dalam memberikan perlindungan dari covid-19.Lebih dari 100.000 orang telah divaksinasi untuk melawan penyakit tersebut sebagai bagian dari program inokulasi massal Rusia. Inokulasi itu dimulai pada September bersamaan dengan uji coba suntikan pada manusia yang berbasis di Moskow.
“Hasil baru didasarkan pada data dari 22.714 peserta dalam uji coba, dan diterbitkan setelah 78 kasus virus korona yang dikonfirmasi dilaporkan di antara kelompok tersebut,” ujar peneliti di Institut Gamaleya bersama pihak Russian Direct Investment Fund (RDIF).
Sementara Direktur Gamaleya Institute Alexander Gintsburg mengatakan pihaknya yakin akan dapat memvaksinasi sebagian besar penduduk di Rusia pada 2021.
Gintsburg menambahkan data tersebut akan diterbitkan oleh Gamaleya Institute dalam jurnal medis peer-review internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News