Moskow: Pengembang vaksin virus korona Rusia menerbitkan hasil baru dari uji coba Fase Tiga vaksin covid-19 Sputnik V, pada Senin 14 Desember 2020. Berdasarkan data baru suntikan Sputnik V lagi-lagi ditemukan 91,4 persen efektif dalam memberikan perlindungan dari covid-19.
Lebih dari 100.000 orang telah divaksinasi untuk melawan penyakit tersebut sebagai bagian dari program inokulasi massal Rusia. Inokulasi itu dimulai pada September bersamaan dengan uji coba suntikan pada manusia yang berbasis di Moskow.
“Hasil baru didasarkan pada data dari 22.714 peserta dalam uji coba, dan diterbitkan setelah 78 kasus virus korona yang dikonfirmasi dilaporkan di antara kelompok tersebut,” ujar peneliti di Institut Gamaleya bersama pihak Russian Direct Investment Fund (RDIF), seperti dikutip NDTV, Selasa 15 Desember 2020.
“Dari 78 kasus, 62 (kasus positif korona) terjadi di antara peserta yang menerima plasebo,” kata para peneliti, menambahkan bahwa dalam uji coba secara keseluruhan rasio mereka yang menerima plasebo dengan mereka yang divaksinasi adalah satu banding tiga.
“20 peserta yang terinfeksi yang menerima plasebo menderita gejala covid-19 yang parah. Tidak ada kasus penyakit yang parah di antara 16 peserta uji coba yang divaksinasi,” imbuh pernyataan itu.
“Analisis data baru menemukan Sputnik V memiliki tingkat efektivitas 91,4 persen,” sebut pernyataan itu.
Hasilnya, yang digambarkan sebagai ‘titik kendali akhir’ dalam uji coba, identik dengan hasil sementara yang diterbitkan pada 24 November. Ini berdasarkan 39 kasus virus korona di antara peserta uji coba, yang juga menemukan suntikan efektif 91,4 persen.
"Saya yakin kami akan dapat memvaksinasi sebagian besar penduduk di Rusia pada 2021," kata Direktur Gamaleya Institute Alexander Gintsburg.
Gintsburg menambahkan data tersebut akan diterbitkan oleh Gamaleya Institute dalam jurnal medis peer-review internasional.
"Kami pasti akan membagikan hasil yang dicapai dengan komunitas ilmiah dan akan dengan senang hati mendiskusikannya dengan semua kolega yang tertarik," ucap Denis Logunov dari Gamaleya Institute.
Hasilnya juga akan digunakan untuk mengirimkan bidikan untuk otorisasi penggunaan darurat di negara lain. Uji coba Sputnik V sedang berlangsung di Belarus, Uni Emirat Arab, Venezuela, dan India.
Lebih dari 100.000 orang telah divaksinasi untuk melawan penyakit tersebut sebagai bagian dari program inokulasi massal Rusia. Inokulasi itu dimulai pada September bersamaan dengan uji coba suntikan pada manusia yang berbasis di Moskow.
“Hasil baru didasarkan pada data dari 22.714 peserta dalam uji coba, dan diterbitkan setelah 78 kasus virus korona yang dikonfirmasi dilaporkan di antara kelompok tersebut,” ujar peneliti di Institut Gamaleya bersama pihak Russian Direct Investment Fund (RDIF), seperti dikutip NDTV, Selasa 15 Desember 2020.
“Dari 78 kasus, 62 (kasus positif korona) terjadi di antara peserta yang menerima plasebo,” kata para peneliti, menambahkan bahwa dalam uji coba secara keseluruhan rasio mereka yang menerima plasebo dengan mereka yang divaksinasi adalah satu banding tiga.
“20 peserta yang terinfeksi yang menerima plasebo menderita gejala covid-19 yang parah. Tidak ada kasus penyakit yang parah di antara 16 peserta uji coba yang divaksinasi,” imbuh pernyataan itu.
“Analisis data baru menemukan Sputnik V memiliki tingkat efektivitas 91,4 persen,” sebut pernyataan itu.
Hasilnya, yang digambarkan sebagai ‘titik kendali akhir’ dalam uji coba, identik dengan hasil sementara yang diterbitkan pada 24 November. Ini berdasarkan 39 kasus virus korona di antara peserta uji coba, yang juga menemukan suntikan efektif 91,4 persen.
"Saya yakin kami akan dapat memvaksinasi sebagian besar penduduk di Rusia pada 2021," kata Direktur Gamaleya Institute Alexander Gintsburg.
Gintsburg menambahkan data tersebut akan diterbitkan oleh Gamaleya Institute dalam jurnal medis peer-review internasional.
"Kami pasti akan membagikan hasil yang dicapai dengan komunitas ilmiah dan akan dengan senang hati mendiskusikannya dengan semua kolega yang tertarik," ucap Denis Logunov dari Gamaleya Institute.
Hasilnya juga akan digunakan untuk mengirimkan bidikan untuk otorisasi penggunaan darurat di negara lain. Uji coba Sputnik V sedang berlangsung di Belarus, Uni Emirat Arab, Venezuela, dan India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News