Seorang Jaksa yang berbasis di Dallas mengatakan, otoritas AS menyita setara dengan 2,3 juta dolar AS dalam bitcoin cryptocurrency yang ditelusuri kembali ke Fat pada November lalu.
Kementerian Keuangan AS juga diketahui memberlakukan sanksi terhadap dua kelompok narkoba kriminal di Meksiko dan Brasil. Sanksi tersebut akan memblokir aset apa pun di AS, yang mungkin dimiliki kelompok atau Fat dan mengkriminalisasi transaksi dari AS.
Terdapat lebih dari 100 ribu warga AS dilaporkan meninggal hingga April karena overdosis obat penghilang rasa sakit, epidemi yang awalnya disalahkan pada cara perusahaan obat dengan bersemangat mempromosikan penggunaannya. Selain itu, betapa mudahnya mereka tersedia bagi orang-orang yang putus asa.
Baru-baru ini, kecanduan obat penghilang rasa sakit telah melonjak karena menjamurnya obat-obatan palsu, yang sering diselundupkan dari luar negeri, yang dapat dibeli secara online.
Perintah eksekutif Biden disebut memungkinkan AS untuk menargetkan pembuat obat asing secara langsung daripada berfokus pada kartel atau kelompok kriminal lainnya, yang secara historis menjadi fokus upaya AS.
Presiden juga diketahui membentuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Kejahatan Terorganisir Transnasional (UNTOC), yang akan berkoordinasi antar departemen untuk memerangi kejahatan transnasional.
Laporan 2020 Badan Penegakan Narkoba AS (DEA) mengatakan, sementara pengedar narkoba Meksiko semakin memproduksi tablet yang diselundupkan ke AS, sumber utama bahan fentanil, beberapa dikirim ke Meksiko dan berasal dari Tiongkok. Laporan itu mengatakan, India yang dikenal dengan industri farmasi raksasanya juga dengan cepat menjadi sumber obat penghilang rasa sakit terlarang.
“Saya pikir sangat sederhana bahwa banyak prekursor opioid sintetis berasal dari Tiongkok,” kata seorang pejabat pemerintahan Biden terkait tindakan Rabu.
“Dan penting bagi kami untuk mengirim sinyal ke depan itu,” imbuh pejabat AS itu.
Di bawah tekanan berat dari AS, Tiongkok mengeluarkan larangan fentanil pada April 2019. Laporan tahun lalu, oleh Pusat Studi Pertahanan Lanjutan menemukan, pembuat Tiongkok dengan cepat bercabang untuk menjual prekursor di dalam fentanil, yang tidak dilarang dan sering memiliki kegunaan legal.
Penjual Tiongkok diketahui sering menjual bahan secara terbuka di Internet, membantu mengamankan kredibilitas dan pelanggan. Jaksa di Texas mengatakan, Fat bahkan diyakini telah melakukan perjalanan ke AS pada 2015 guna menghadiri pameran dagang dan menegosiasikan transaksi. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News