Australia dan Italia rebutan vaksin covid-19 AstraZeneca. Foto: AFP
Australia dan Italia rebutan vaksin covid-19 AstraZeneca. Foto: AFP

Vaksin Diblokir, Australia Minta Eropa Tinjau Keputusan Italia

Fajar Nugraha • 05 Maret 2021 12:48
Canberra: Australia telah meminta Komisi Eropa untuk meninjau keputusan oleh Italia untuk memblokir pengiriman vaksin covid-19 buatan AstraZeneca. Di saat bersamaan, dosis yang diblokir tidak akan memengaruhi peluncuran program inokulasi Australia.
 
Italia, didukung oleh Komisi Eropa, melarang rencana ekspor sekitar 250.000 dosis vaksin AstraZeneca. Langkah tersebut dilakukan setelah produsen obat gagal memenuhi komitmen kontrak Uni Eropa.
 
Baca: Italia Blokir Ekspor Vaksin Covid-19 ke Australia, Rebutan Suntikan Dimulai?.

"Australia telah mengangkat masalah ini dengan Komisi Eropa melalui berbagai saluran, dan khususnya kami telah meminta Komisi Eropa untuk meninjau keputusan ini," ujar Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan kepada wartawan di Melbourne, seperti dikutip Sky News, Jumat 5 Maret 2021.
 
“Australia telah menerima 300.000 dosis vaksin covid-19 AstraZeneca, yang akan bertahan sampai produksi vaksin lokal meningkat,” tutur Hunt.
 
Australia memulai program inokulasi dua minggu lalu, memvaksinasi staf kesehatan garis depan dan lansia dengan vaksin covid-19 Pfizer, meskipun dosis vaksin itu terbatas di tengah ketatnya pasokan global.
 
"Dunia berada di wilayah yang belum dipetakan saat ini, dan tidak mengherankan bahwa beberapa negara akan merobek buku peraturan ketika mereka berada di wilayah yang belum dipetakan," tutur Menteri Keuangan Australia, Simon Birmingham kepada Sky News.
 

"Ini adalah demonstrasi betapa baiknya Australia terus melakukan kerja sama dibanding dengan keputusasaan negara lain,” tegasnya

Australia mulai vaksinasi

Australia memulai peluncuran inokulasi minggu lalu menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech. Dijadwalkan untuk memulai suntikan dengan vaksin AstraZeneca Jumat.
 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Januari mengatakan skema pemeriksaan ekspor UE adalah bagian dari "tren yang sangat mengkhawatirkan”. WHO menilai hal itu dapat membahayakan rantai pasokan global untuk vaksin.
 
Di bawah skema UE, perusahaan yang ingin mengekspor dosis keluar dari blok perlu mengajukan permohonan kepada pemerintah negara anggota untuk melakukannya.
 
Pemerintah itu kemudian memberi tahu komisi, yang melihat apakah perusahaan menghormati kontraknya, termasuk dengan UE. Jika ada kekurangan produksi yang tersebar merata antara UE dan tujuan ekspor.
 
Negara anggota dapat mengizinkan atau menolak ekspor sesuai dengan pendapat komisi.
 
Komisi dan pemerintah Italia telah dikritik tajam oleh orang Italia karena peluncuran vaksinasi yang lambat, yang dimulai pada Desember tetapi tertahan oleh kurangnya dosis.
 
Sejauh ini, 1,5 juta orang dewasa, terutama lansia dan petugas kesehatan, telah divaksinasi penuh di negara berpenduduk 60 juta itu. Italia adalah salah satu negara yang terimbas terparah oleh pandemi, dengan hampir 100.000 kematian akibat covid-19.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan