Kabul: Para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, tempat perlindungan darurat adalah prioritas langsung untuk para korban gempa di Afghanistan. Hal ini mengingat hujan lebat dan dingin yang tidak sesuai musimnya tengah melanda.
Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada Rabu bahwa mereka berjuang untuk mendapatkan tempat penampungan darurat, perawatan trauma dan bantuan makanan ke lokasi gempa mematikan di Afghanistan.
Gempa bumi melanda wilayah perbatasan terpencil Afghanistan semalam menewaskan sedikitnya 1.000 orang dan melukai ratusan lainnya, dengan jumlah korban diperkirakan akan meningkat.
Baca: Agensi-Agensi PBB Kirim Bantuan ke Lokasi Gempa Afghanistan.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, mitra kemanusiaan sedang bersiap untuk membantu keluarga yang terkena dampak di provinsi Paktika dan Khost, bersama dengan pihak berwenang Taliban.
"Kebutuhan segera yang diidentifikasi termasuk perawatan trauma darurat, tempat penampungan darurat dan barang-barang non-makanan, bantuan makanan dan dukungan WASH (air, sanitasi dan kebersihan)," kata OCHA, seperti dikutip SBS, Kamis 23 Juni 2022.
"Mengingat hujan lebat dan dingin yang tidak sesuai musim, tempat penampungan darurat adalah prioritas utama,” ungkap OCHA.
Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo melanda paling parah di timur yang berbatu, di mana orang-orang sudah menjalani kehidupan yang sulit di negara yang dilanda bencana kemanusiaan yang diperparah oleh pengambilalihan Taliban pada Agustus 2021.
OCHA mengatakan, kantor manajemen bencana dan urusan kemanusiaan Taliban telah mengirimkan makanan dan tenda darurat ke beberapa keluarga yang tinggal di tempat terbuka tetapi bantuan lebih lanjut diperlukan.
Badan tersebut mengatakan kementerian pertahanan Afghanistan telah mengirim lima helikopter ke Provinsi Paktika untuk memfasilitasi evakuasi medis.
"Meskipun upaya pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung, hujan lebat dan angin menghambat upaya dengan helikopter yang dilaporkan tidak dapat mendarat," kata OCHA.
"Jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung. Tim pencarian dan penyelamatan kemanusiaan siap untuk dikerahkan sesuai kebutuhan,” imbuh OCHA.
Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada Rabu bahwa mereka berjuang untuk mendapatkan tempat penampungan darurat, perawatan trauma dan bantuan makanan ke lokasi gempa mematikan di Afghanistan.
Gempa bumi melanda wilayah perbatasan terpencil Afghanistan semalam menewaskan sedikitnya 1.000 orang dan melukai ratusan lainnya, dengan jumlah korban diperkirakan akan meningkat.
Baca: Agensi-Agensi PBB Kirim Bantuan ke Lokasi Gempa Afghanistan.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, mitra kemanusiaan sedang bersiap untuk membantu keluarga yang terkena dampak di provinsi Paktika dan Khost, bersama dengan pihak berwenang Taliban.
"Kebutuhan segera yang diidentifikasi termasuk perawatan trauma darurat, tempat penampungan darurat dan barang-barang non-makanan, bantuan makanan dan dukungan WASH (air, sanitasi dan kebersihan)," kata OCHA, seperti dikutip SBS, Kamis 23 Juni 2022.
"Mengingat hujan lebat dan dingin yang tidak sesuai musim, tempat penampungan darurat adalah prioritas utama,” ungkap OCHA.
Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo melanda paling parah di timur yang berbatu, di mana orang-orang sudah menjalani kehidupan yang sulit di negara yang dilanda bencana kemanusiaan yang diperparah oleh pengambilalihan Taliban pada Agustus 2021.
OCHA mengatakan, kantor manajemen bencana dan urusan kemanusiaan Taliban telah mengirimkan makanan dan tenda darurat ke beberapa keluarga yang tinggal di tempat terbuka tetapi bantuan lebih lanjut diperlukan.
Badan tersebut mengatakan kementerian pertahanan Afghanistan telah mengirim lima helikopter ke Provinsi Paktika untuk memfasilitasi evakuasi medis.
"Meskipun upaya pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung, hujan lebat dan angin menghambat upaya dengan helikopter yang dilaporkan tidak dapat mendarat," kata OCHA.
"Jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung. Tim pencarian dan penyelamatan kemanusiaan siap untuk dikerahkan sesuai kebutuhan,” imbuh OCHA.