Putri Mako dari Jepang saat meninggalkan kediamannya usai menikah dengan warga biasa. Foto: AFP
Putri Mako dari Jepang saat meninggalkan kediamannya usai menikah dengan warga biasa. Foto: AFP

Mitos, Pernikahan, dan Putri Mako, Kabut Keluarga Kekaisaran Jepang

Fajar Nugraha • 27 Oktober 2021 09:03

 
Mako dan Komuro tidak melakukan upacara pernikahan tradisional dan menyerahkan pembayaran lump-sum yang biasanya diberikan kepada wanita yang menikah di luar keluarga kerajaan, yang dilaporkan bernilai hingga 153 juta Yen atau sekitar Rp19 Miliar.

4. Apakah ini pernah terjadi sebelumnya?

Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Jepang pascaperang pernikahan kerajaan berlangsung tanpa ritual yang rumit.
 
Bangsawan wanita lainnya menderita penyakit yang berhubungan dengan stres, terutama setelah bergabung dengan keluarga melalui pernikahan.

Bibi Mako, Permaisuri Masako, mantan diplomat terkemuka, telah berjuang selama bertahun-tahun, dengan beberapa pengamat menyalahkan tekanan untuk menghasilkan ahli waris laki-laki. Pasangan kekaisaran memiliki satu putri, Aiko, yang berusia 19 tahun.
 
Dan Michiko, istri dari ayah Naruhito, Akihito dan orang biasa pertama yang menikah dalam keluarga, juga menghadapi kritik dari kelompok garis keras dan gosip tabloid, terutama di tahun-tahun awal pernikahan mereka.
 
Dia pernah kehilangan suaranya selama berbulan-bulan, dan juga menderita masalah perut terkait dengan stres.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan