Putri Mako dari Jepang saat meninggalkan kediamannya usai menikah dengan warga biasa. Foto: AFP
Putri Mako dari Jepang saat meninggalkan kediamannya usai menikah dengan warga biasa. Foto: AFP

Mitos, Pernikahan, dan Putri Mako, Kabut Keluarga Kekaisaran Jepang

Fajar Nugraha • 27 Oktober 2021 09:03

 
Ini berarti Mako yang kini berusia 30 tahun, telah meninggalkan keluarga kerajaan setelah menikahi Kei Komuro, empat tahun setelah mereka pertama kali mengumumkan pertunangan mereka.
 
Adik Mako yang berusia 15 tahun, Hisahito, saat ini adalah satu-satunya pewaris takhta laki-laki selain ayah mereka, Putra Mahkota Akishino.

Jika Hisahito tidak memiliki anak laki-laki, garis suksesi akan terputus. Hal ini memicu beberapa perdebatan tentang mengubah aturan, dengan jajak pendapat menunjukkan publik Jepang secara luas mendukung perempuan diizinkan untuk memerintah.
 
Meskipun kaum tradisionalis sangat menentang gagasan tersebut, Jepang telah memiliki sebanyak delapan permaisuri di masa lalu. Yang terakhir, Gosakuramachi, berkuasa sekitar 250 tahun yang lalu.

3. Skandal seperti itu terjadi

Keluarga kerajaan Jepang menghadapi tekanan besar untuk menyesuaikan diri dengan tradisi dan memenuhi standar perilaku yang ketat, dengan setiap langkahnya diawasi secara ketat.
 
Kehebohan meletus setelah laporan tabloid menuduh ibu Komuro gagal membayar pinjaman empat juta Yen atau sekitar 500 juta dari mantan tunangannya.
 
Ketika persatuan pasangan itu akhirnya diumumkan awal bulan ini, Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan bahwa Mako menderita PTSD (gangguan kejiwaan) yang kompleks karena liputan media.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan