Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto: AFP
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto: AFP

Abaikan Boikot Olimpiade Beijing 2022, Sekjen PBB Terima Undangan ke Tiongkok

Medcom • 10 Desember 2021 17:06
Jenewa: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres akan menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing di Tiongkok. Meskipun terdapat boikot diplomatik dari Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain.
 
“Sekjen menerima undangan dari Komite Olimpiade Internasional untuk menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing dan ia telah menerimanya,” kata Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric kepada wartawan pada Kamis.
 
Dilansir dari SCMP, Jumat, 10 Desember 2021, AS telah mengatakan, para atletnya tetap akan bertanding. Namun, tidak akan mengirim delegasi diplomatik untuk memprotes pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh Tiongkok. Australia, Inggris, dan Kanada juga telah mengumumkan boikot diplomatik.

Baca: Inggris Rencanakan Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing 2022.
 
Prancis tidak memiliki rencana untuk bergabung dengan boikot. Presiden Prancis, Emmanuel Macron menggambarkannya sebagai tindakan “tidak penting”.
 
“Untuk lebih jelasnya, kalian lakukan boikot total, dan tidak mengirim atlet, atau kalian mencoba mengubah keadaan dengan tindakan yang bermanfaat,” kata Macron dalam konferensi pers, seraya menambahkan, ia “mendukung tindakan yang memiliki hasil yang bermanfaat”.
 
“Saya tidak mendengar siapapun di dunia berkata: jangan kirim atlet kami,” ujar pemimpin Prancis berusia 43 tahun tersebut.
 
“Jadi kita sedang membicarakan sesuatu yang agak simbolis,” tegas Macron.
 
Sebagai gantinya, Prancis akan bekerja dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dalam sebuah piagam yang menjamin perlindungan para atlet. “Mengingat apa yang telah terjadi selama beberapa minggu terakhir,” ucap Macron, sebuah referensi yang jelas untuk kasus petenis Tiongkok, Peng Shuai.
 
Sebelumnya, Shuai diketahui menghilang selama tiga minggu setelah membuat tuduhan penyerangan seksual di media sosial terhadap mantan pejabat senior Partai Komunis Tiongkok (CCP), Zhang Gaoli.
 
“Saya tidak berpikir kita harus mempolitisasi topik ini, terutama jika itu untuk mengambil langkah-langkah yang tidak signifikan dan simbolis,” tutur Macron.
 
Tiongkok telah memperingatkan, negara-negara yang bergabung dengan boikot akan “membayar harganya”.
 
Baca: Tiongkok Berjanji Akan Balas Boikot Diplomatik 4 Negara Barat.
 
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin mengatakan pada Kamis, Tiongkok tidak khawatir terkait “efek domino” dari boikot diplomatik olimpiade.
 
“Saya tidak melihat perlu khawatir tentang efek domino apa pun,” ucap Wenbin dalam konferensi pers harian saat ditanya tentang kemungkinan lebih banyak boikot.
 
“Sebaliknya, sebagian besar negara di dunia telah menyatakan dukungannya untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing,” jelas Wenbin.
 
Wenbin menunjukkan, PBB pada 2 Desember mengadopsi resolusi, yang disponsori bersama oleh lebih dari 170 dari 193 negara anggota. Resolusi terkait “Gencatan Senjata Olimpiade” yang menyerukan sejumlah negara untuk bangkit di atas politik dan bersatu dalam olahraga selama Olimpiade Beijing.
 
Wenbin menegaskan, “cukup banyak” pemimpin asing dan anggota keluarga kerajaan telah mendaftar untuk hadir. Presiden Rusia, Vladimir Putin adalah satu-satunya pemimpin negara besar yang secara terbuka menerima undangan. (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan