?Mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd. Foto: BBC
?Mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd. Foto: BBC

Mantan PM Australia Dukung Pertemuan Menlu Retno dengan Pihak Myanmar

Marcheilla Ariesta • 26 Februari 2021 14:48
Canberra: Mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mendukung upaya pendekatan yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke pihak yang bertikai di Myanmar. Sebelumnya, Menlu Retno melakukan pertemuan dengan perwakilan militer Myanmar di Thailand.
 
Pertemuan yang terjadi di Bangkok, itu dinilai sangat kontroversial karena adanya anggapan Indonesia mendukung kudeta militer. Pada pertemuan ini disepakati oleh ASEAN namun dikecam sebagian kalangan di Myanmar.
 
Baca: Menlu Sampaikan Kekhawatiran Kudeta Langsung ke Pihak Myanmar.

Menlu Retno dan ASEAN dianggap memberikan legitimasi kepada rezim militer pimpinan Min Aung Hlaing. Namun, Rudd mengatakan kritik tersebut tidak valid.
 
"Masyarakat internasional sekarang memiliki tanggung jawab, seperti halnya ASEAN untuk menyampaikan pesan yang sangat jelas kepada militer Myanmar," kata Rudd kepada BBC, Jumat, 26 Februari 2021.
 
"Bahwa jika mereka bertindak dengan kekerasan skala besar atau tingkat apapun terhadap warga Myanmar, ini akan menghasilkan tindakan internasional kepada mereka," imbuhnya.
 
Rudd mengatakan, tindakan Retno memang kontroversial, tapi memang itu caranya untuk berkomunikasi secara jelas dengan militer Myanmar.
 
"Jadi Anda harus menemukan cara untuk mengkomunikasikannya secara efektif dan jelas kepada militer Burma (Myanmar)," tegasnya.
 
Pada Rabu lalu, Retno melakukan pertemuan dengan U Wunna Maung Lwin, yang diangkat oleh militer sebagai menteri luar negeri Myanmar. Pertemuan dilaksanakan di Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand.
 

 
Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan posisi Indonesia yang sangat prihatin dengan perkembangan situasi di Myanmar. Retno menegaskan keamanan masyarakat Myanmar menjadi prioritas nomor satu.
 
Ia mengatakan, Indonesia meminta semua pihak menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan untuk menghindari terjadinya korban dan pertumpahan darah.
 
Baca: Tepat Langkah Indonesia Tangani Krisis Myanmar.
 
"Indonesia terus menekankan pentingnya proses transisi demokrasi yang inklusif. Karenanya diperlukan kondisi kondusif berupa antara lain dialog, rekonsiliasi, trust building," katanya.
 
"Indonesia akan bersama rakyat Myanmar," tegas Retno.
 
Retno juga menegaskan piagam ASEAN harus dihormati.
 
"Pentingnya semua negara anggota ASEAN untuk menghormati prinsip-prinsip yang termuat dalam Piagam ASEAN. Pesan ini terus disampaikan secara loud and clear," tegas Retno.
 
Ia juga menekankan pentingnya akses dan kunjungan kemanusiaan kepada orang-orang yang ditahan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan