Aliyev sebelumnya menetapkan hari libur pada 10 November, ketika kesepakatan damai mulai berlaku. Tetapi dia mempertimbangkan kembali karena Turki, yang merupakan sekutu utama Azerbaijan, merayakan Hari Peringatan Ataturk pada tanggal itu.
Turki telah memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut dengan sangat mendukung Azerbaijan. Awal pekan ini, pejabat militer Rusia dan Turki menandatangani dokumen untuk mendirikan pusat pemantauan bersama guna memastikan pemenuhan kesepakatan damai.
Kesepakatan damai telah memicu kemarahan di Armenia. Beberapa ratus pengunjuk rasa oposisi berunjuk rasa Kamis di ibu kota Armenia, Yerevan, memblokir beberapa jalan saat mereka menuntut penggulingan Perdana Menteri Nikol Pashinyan.
Artur Vanetsyan, mantan kepala Badan Keamanan Nasional yang memimpin partai oposisi Tanah Air, mengatakan dalam sambutan yang disiarkan televisi bahwa "setiap hari Pashinyan mempertahankan jabatan perdana menteri merupakan ancaman keamanan nasional."
Oposisi Armenia menganggapnya bertanggung jawab karena gagal menegosiasikan akhir yang lebih cepat dari permusuhan dengan ketentuan yang lebih menguntungkan, tetapi berjanji untuk menegakkan kesepakatan damai jika dia mundur.
Pada Kamis, 17 partai oposisi Armenia menunjuk politisi veteran Vazgen Manukyan sebagai calon perdana menteri mereka. Manukyan yang berusia 74 tahun memegang jabatan tersebut pada 1990-91 ketika Armenia menjadi bagian dari Uni Soviet dan kemudian menjabat sebagai menteri pertahanan selama perang separatis pada awal 1990-an.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id