Fung Wai-kong menjadi staf ketujuh di surat kabar Apple Daily yang ditangkap dengan alasan keamanan nasional dalam beberapa pekan terakhir. Dia adalah seorang editor dan kolumnis di koran pro-demokrasi yang sekarang ditutup.
Baca: Bentrok dengan Keamanan Tiongkok, Surat Kabar Apple Daily Putuskan Tutup.
Polisi Hong Kong mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seorang pria berusia 57 tahun telah ditangkap di bandara karena "berkonspirasi untuk berkolusi dengan negara asing atau pasukan asing untuk membahayakan keamanan nasional".
“Fung Wai-kong telah ditahan dan penyelidikan terus berlanjut,” ujar pihak polisi, seperti dikutip Channel News Asia, Senin 28 Juni 2021.
Seorang mantan jurnalis Apple Daily, Jack Hazelwood mengatakan, di Twitter bahwa Fung berusaha untuk naik pesawat ke London dan meminta pihak berwenang Inggris untuk mengambil tindakan.
Apple Daily, sebuah tabloid populer, terpaksa ditutup menyusul penggerebekan oleh ratusan polisi di markas besarnya pada 17 Juni. Aset-aset utama dan rekening bank dari media tersebut juga dibekukan. Kamis lalu menjadi edisi terakhir surat kabar itu.
Pihak berwenang mengatakan puluhan dari artikel surat kabar itu mungkin telah melanggar undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Tiongkok. Hal tersebut merupakan contoh pertama dari pihak berwenang yang membidik laporan media di bawah undang-undang baru itu.
Para pengkritik undang-undang yang diperkenalkan Juni lalu mengatakan, undang-undang itu telah digunakan untuk meredam perbedaan pendapat dan mengikis kebebasan mendasar di bekas jajahan Inggris yang kembali ke Pemerintah Tiongkok pada 1997.
Baca: Di Hari Terakhir Terbit, Apple Daily Minta Maaf ke Pembaca.
Beberapa kritikus juga mengatakan penutupan Apple Daily, yang mencampuradukkan pandangan pro-demokrasi dengan gosip selebriti dan investigasi mereka yang berkuasa, menandai berakhirnya era kebebasan pers di kota itu.
Pejabat di Hong Kong dan Tiongkok telah berulang kali mengatakan kebebasan media dihormati tetapi tidak mutlak, dan tidak dapat membahayakan keamanan nasional.
Penutupan Apple adalah kemunduran terbaru bagi taipan media Jimmy Lai, pemilik surat kabar dan kritikus Beijing yang gigih. Sebelumnya aset Lai telah dibekukan di bawah undang-undang dan yang menjalani hukuman penjara karena ikut serta dalam pertemuan ilegal.
Lai juga sedang menunggu persidangan setelah didakwa berkolusi dengan pasukan asing, yang diancam hukuman penjara seumur hidup.
Asosiasi Jurnalis Hong Kong, bereaksi terhadap laporan penangkapan bandara mereka mengutuk polisi karena menargetkan wartawan lagi, dan meminta mereka untuk menjelaskan insiden tersebut.
Dalam sebuah langkah yang dilihat sebagai pukulan lain terhadap kebebasan pers di Hong Kong, outlet media pro-demokrasi online Stand News mengatakan pada Minggu malam bahwa mereka akan berhenti menerima sponsor bulanan dari pembaca dan mengesampingkan komentar lama untuk saat ini.
Stand News mengatakan sebagian besar direkturnya, termasuk pengacara Margaret Ng dan penyanyi Denise Ho, telah menerima rekomendasi untuk mundur. Dua direktur pendiri, Tony Tsoi dan pemimpin redaksi Chung Pui-kuen akan tetap menjabat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News