Pasien covid-19 di India mengalami kekurangan oksigen. Foto: AFP
Pasien covid-19 di India mengalami kekurangan oksigen. Foto: AFP

Pasien Covid-19 India Bertahan di Tenda Darurat untuk Dapatkan Oksigen

Harianty • 28 April 2021 18:04
Ghaziabad: Pasien covid-19 di India berbondong-bondong ke tenda darurat di kota Ghaziabad untuk mendapatkan oksigen yang menyelamatkan nyawa. Kondisi ini memperlihatkan situasi India yang masih kekurangan oksigen.
 
Himanshu Verma menghela napas lega saat masker oksigen dipasang di wajah ibunya. Oksigen memungkinkan ibunya bernapas saat dia duduk di sepanjang jalan yang sibuk di pinggiran New Delhi.
 
Baca: Pasokan Habis, Pasien Covid-19 India Cari Obat di Pasar Gelap.

Ketika lonjakan infeksi covid-19 memicu kekurangan oksigen medis di rumah sakit, pasien yang putus asa berbondong-bondong ke tenda di luar gurdwara -,tempat ibadah Sikh,- di Ghaziabad, tiba dengan mobil, becak, dan bahkan ambulans.
 
"Kami membutuhkan perawatan tetapi kami tidak dapat menemukan tempat tidur di rumah sakit Delhi," kata Verma, kepada AFP ketika ibunya, Poonam yang berusia 58 tahun, terhubung ke konsentrator oksigen.
 
"Kami akan tinggal di sini sepanjang malam jika perlu. Kami tidak punya pilihan lain,” tutur Verma.
 
Di sekelilingnya, orang-orang yang terserang penyakit menular itu terengah-engah saat mereka berbaring di bangku dan di belakang becak.
 
Anggota keluarga yang cemas mengipasi mereka dengan potongan karton saat suhu melonjak hingga 38 derajat Celcius.
 
"Kami mendapatkan lebih banyak kasus dari hari ke hari," kata Ishant Bindra, 28 tahun, seorang relawan di Khalsa Help International, sebuah LSM yang didirikan oleh gurdwara.
 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar satu dari lima orang dengan virus korona menderita gangguan pernapasan dan membutuhkan terapi oksigen.
 

 
India telah mencatat 2,3 juta infeksi baru dalam seminggu terakhir. Di Delhi, kota yang paling parah terkena dampak, sekitar 20.000 hingga 25.000 kasus bertambah setiap hari.
 
Baca: Kematian Covid-19 di India Diprediksi Lampaui 200 Ribu Bulan Depan.
 
Pasien telah meninggal di luar rumah sakit yang penuh sesak, terengah-engah, saat mereka menunggu untuk dirawat. Di beberapa tempat, bahkan mereka yang mendapatkan tempat tidur masih meninggal karena persediaan oksigen rumah sakit yang rendah.
 
Beberapa keluarga mengatakan, di media sosial bahwa mereka diminta oleh rumah sakit untuk mencari tabung mereka sendiri.

Kepanikan

Twitter dan Facebook telah dibanjiri dengan seruan panik untuk informasi tentang tempat-tempat untuk membeli tangki oksigen dan isi ulang, seringkali bersamaan dengan pembacaan kadar oksigen yang sangat rendah dalam darah.
 
Priyanka Mandal mengatakan, dia tidak bisa membuat ibunya yang berusia 55 tahun, Pushpa, yang menderita diabetes, dirawat di rumah sakit setelah kondisinya memburuk.
 
Dia akhirnya menemukan seseorang yang bersedia menjual tabung dan 6 kilogram oksigen kepadanya seharga 30.000 rupee atau Rp5,8 juta. Harga itu jauh lebih tinggi dari harga pasar biasanya.
 
"Dia mengalami demam terus-menerus dan sekarang dia tidak bisa bernapas," kata Mandal kepada AFP, seraya menambahkan bahwa pasokan oksigen mereka hampir habis.
 

 
Saat malam tiba, ia masih mencoba mengisi ulang tangki kosongnya. Gurdwara juga telah berjuang untuk menyegarkan kembali persediaannya, cerminan dari krisis parah yang mencengkeram Delhi bahkan ketika persediaan medis tiba di India dari donor internasional.
 
“Relawan menyebar ke kota-kota lain hingga beberapa jam berkendara, mencari tempat-tempat yang bersedia mengisi silinder. Situs itu memiliki beberapa tanki pada Senin,” kata sukarelawan Supreet Singh kepada AFP.
 
Tetapi pada Selasa, saat malam tiba, ia masih berusaha untuk mengisi ulang yang kosong karena memasok oksigen ke pasien yang menunggu melalui konsentrator oksigen, yang menghasilkan oksigen dari udara sekitar.
 
Dengan mengenakan perlengkapan pelindung penuh, relawan membersihkan pengukur tekanan dan pipa saat mereka menunggu silinder penuh dari gas yang menyelamatkan nyawa tiba.
 
"Berapa lama pun waktunya, saya harus menunggu di sini," ucap Mandal.
 
"Aku hanya punya ibuku, aku bahkan tidak punya ayah sekarang, karena aku kehilangan dia dalam kecelakaan lalu lintas. Jadi aku harus membantunya bertahan hidup,” pungkas Mandal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAH)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan