Kabar itu menjadi berita terpopuler Internasional Medcom. Selain mengenai Taliban, ada beberapa isu lainnya yang menarik perhatian.
Salah satu yang masuk menjadi berita terpopuler Internasional Medcom seperti Topan In-Fa yang menghantam Tiongkok timur. Serta Menteri Kesehatan Inggris yang dianggap menyinggung korban covid-19.
Berikut selengkapnya mengenai berita terpopuler Internasional Medcom:
1. Taliban Dituding Bunuh 43 Warga Sipil di Ghazni Afghanistan
Kelompok militan Taliban dituduh telah membunuh 43 warga sipil dan petugas keamanan dalam sebuah serangan ke distrik Malistan, provinsi Ghazni, Afghanistan bulan ini. Tudingan dilayangkan warga setempat, yang juga menceritakan detail dari serangan tersebut."Militan Taliban masuk ke distrik Malistan dan melakukan kejahatan perang. Mereka membunuh warga sipil yang tidak terlibat dalam pertempuran," kata Mina Naderi, seorang aktivis sipil dari Ghazni, dalam sebuah konferensi pers di Kabul pada Minggu, 25 Juli.
"Mereka menyerang, menjarah dan membakar rumah-rumah warga. Di pusat distrik Malistan, mereka juga menghancurkan dan menjarah pertokoan," sambung dia, yang membacakan pernyataan gabungan masyarakat Malistan.
Dilansir dari laman Hindustan Times, Senin, 26 Juli 2021, Taliban membantah tuduhan tersebut.
Sejauh mana kebenaran dari tuduhan serangan ini? Simak di tautan ini.
2. Topan In-Fa Hantam Tiongkok Timur, Transportasi Disetop dan Sekolah Ditutup
Topan In-Fa menghantam Tiongkok bagian timur pada Senin, 26 Juli 2021, pagi waktu setempat. Topan menerjang sejumlah kawasan saat Tiongkok belum selesai menghadapi bencana banjir bandang.Topan In-Fa pertama kali menghantam Zhejiang pada Minggu, 26 Juli 2021. Topan kembali menghantam area pantai yang berlokasi di antara Zhejiang dan Shanghai pada Senin.
Ratusan rumah warga banyak yang terendam dan upaya evakuasi dilakukan di penjuru titik lokasi yang terdampak.
Apakah ada kerusakan akibat topan In-Fa? Selanjutnya di sini.
3. Dianggap Menyinggung Korban Covid-19, Menkes Inggris Minta Maaf
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid meminta maaf karena meminta masyarakat untuk "tidak meringkuk ketakutan" dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ia mengatakan hal tersebut setelah dirinya pulih dari infeksi virus tersebut.Ia mengunggah pernyataan kontroversial itu di Twitter. Dalam cuitannya, Sajid mendesak masyarakat yang belum atau tidak terinfeksi Covid-19 untuk tidak "meringkuk ketakutan." Karena, kata dia, nantinya masyarakat Inggris akan hidup berdampingan dengan Covid-19.
Pernyataannya mendapat kritikan tajam dan dianggap tidak menghormati mereka yang terinfeksi atau meninggal akibat Covid-19.
Apa inti dari komentar Menkes Inggris Sajid Javid? Simak di tautan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id