"Militan Taliban masuk ke distrik Malistan dan melakukan kejahatan perang. Mereka membunuh warga sipil yang tidak terlibat dalam pertempuran," kata Mina Naderi, seorang aktivis sipil dari Ghazni, dalam sebuah konferensi pers di Kabul pada Minggu, 25 Juli.
"Mereka menyerang, menjarah dan membakar rumah-rumah warga. Di pusat distrik Malistan, mereka juga menghancurkan dan menjarah pertokoan," sambung dia, yang membacakan pernyataan gabungan masyarakat Malistan.
Dilansir dari laman Hindustan Times, Senin, 26 Juli 2021, Taliban membantah tuduhan tersebut.
Haji Nadir, salah satu warga Malistan, juga mengklaim terjadinya serangan Taliban. Ia mengatakan kedua anaknya, Ramazan Ali dan Ishaq Ali, tewas dibunuh Taliban sekitar 10 hari lalu.
Nadir geram karena kedua anaknya hanyalah warga sipil biasa, bukan pegawai pemerintah maupun petugas keamanan. Keluarga Nadir mengaku hendak meninggalkan Malistan karena aksi Taliban semakin mengkhawatirkan.
Taliban meningkatkan sepak terjang mereka di Afghanistan usai Amerika Serikat dan NATO mengumumkan penarikan pasukan. Intensitas aksi kekerasan semakin menjadi-jadi saat proses penarikan pasukan asing sudah hampir mencapai fase akhir.
Baca: Taliban Miliki Momentum Lakukan Serangan di Afghanistan
Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa misi militer Negeri Paman Sam di Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus. Sebelumnya, ia menargetkan semua personel militer AS sudah harus pergi dari Afghanistan per tanggal 11 September, bertepatan dengan peringatan serangan 9/11.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
