“Sampel virus dari dua siswa, yang kembali Desember, tampaknya cocok dengan varian virus korona Inggris,” ujar Kepala Cabang Penyakit Menular, Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong Dr Chuang Shuk-kwan, seperti dikutip AFP, Kamis 24 Desember 2020.
“Lebih banyak analisis perlu dilakukan untuk memverifikasi sampel,” katanya.
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, dalam jumpa pers terpisah pada Rabu, mengatakan pemerintah telah mengamankan 7,5 juta dosis vaksin Oxford-AstraZeneca dan sedang mencari sumber keempat untuk memastikan pasokan yang memadai bagi 7,5 juta penduduk kota.
“Warga akan dapat memilih vaksin mana yang ingin mereka ambil, sebagai tanggapan atas masalah keamanan. Saya mengimbau masyarakat untuk divaksinasi demi kebaikan diri sendiri dan orang yang mereka cintai," tegas Lam.
Hong Kong telah memesan 7,5 juta dosis vaksin Sinovac Biotech dari Tiongkok dan 7,5 juta dosis vaksin Fosun Pharma-BioNTech. Gelombang pertama dari satu juta dosis vaksin dari Sinovac diharapkan akan dikirim ke Hong Kong pada Januari.
Lam mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan undang-undang darurat yang memungkinkan pihak berwenang untuk menghindari prosedur regulasi normal untuk mempercepat vaksin kepada penduduk.
Hong Kong telah melarang semua penerbangan yang tiba dari Inggris sejak Selasa, menjadi kota pertama di Asia yang mengumumkan larangan tersebut.
Laporan mengenai varian baru covid-19 dari Inggris ini juga ditemukan di Singapura. Kementerian Kesehatan Singapura menyebutkan satu kasus dilaporkan pada Rabu.
“Pasiennya adalah seorang gadis Singapura berusia 17 tahun yang pernah belajar di Inggris,” sebut pihak Kementerian Kesehatan Singapura.
“Dengan strain B117 yang beredar di Inggris, Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional sedang melakukan pengurutan genom virus untuk kasus covid-19 yang dikonfirmasi yang tiba dari Eropa baru-baru ini,” imbuh pihak kementerian.
Sebanyak 31 kasus impor dari Eropa, yang tiba di Singapura antara 17 November dan 17 Desember. Di antara mereka, 12 tidak terinfeksi jenis B117 (kode dari varian baru covid-19 Inggris), dan satu pasien, yang diidentifikasi sebagai Kasus 58.504, ditemukan terinfeksi virus tersebut.
Kemenkes Singapura mengatakan saat ini tidak ada bukti bahwa strain B117 beredar di masyarakat. "Semua kasus telah ditempatkan pada isolasi mandiri selama 14 hari di fasilitas khusus atau diisolasi saat tiba di Singapura, dan kontak dekat mereka telah dikarantina sebelumnya," tambahnya.
Sementara kasus yang terkena virus itu, diketahui sebagai gadis Singapura berusia 17 tahun itu belajar di Inggris sejak Agustus tahun ini. Dia kembali ke Singapura pada 6 Desember dan menerima pemberitahuan tentang tinggal di rumah di fasilitas khusus pada saat kedatangan.
“Dia mengalami demam keesokan harinya, dan dipastikan terinfeksi covid-19 pada 8 Desember,” kata Kemenkes Singapura.
“Karena dia telah diisolasi setibanya di Singapura, kami dapat memagari kasus ini sehingga tidak ada penularan lebih lanjut yang timbul darinya,” imbuhnya.
Sebagai tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko penyebaran strain B117 ke Singapura, satuan tugas multi kementerian yang memerangi covid-19 mengumumkan pada Selasa bahwa dari pukul 11.59 pada hari Rabu, semua pelancong dari Inggris dalam 14 hari terakhir tidak akan diizinkan masuk atau transit melalui Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News