Salah satu pengungsi, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada Sky News: "Kami memilih untuk pindah karena kami mencari tempat tinggal yang lebih aman, ada terlalu banyak masalah di sini."
Seorang pria lain dari Tangkhali (kamp 13) berkata: "Beberapa anggota keluarga saya sudah ada di sana perahu mereka terbalik dan Angkatan Laut memindahkan sekitar 300 dari mereka ke pulau itu. Saya akan bergabung dengan mereka."
Banyak pengungsi Rohingya telah melakukan perjalanan perahu berbahaya melintasi lautan untuk mencapai pantai Malaysia yang aman.
Juru kampanye Amnesty International Asia Selatan, Saad Hammadi, mengatakan: "Pihak berwenang harus segera menghentikan relokasi lebih banyak pengungsi ke Bhashan Char, mengembalikan mereka yang ada di pulau itu ke keluarga dan komunitas mereka di daratan Bangladesh”.
"Pulau terpencil, yang masih terlarang bagi semua orang termasuk kelompok hak asasi manusia dan jurnalis tanpa izin sebelumnya, menimbulkan kekhawatiran besar tentang pemantauan hak asasi manusia independen,” sebut Amnesty.
PBB dan mitranya telah berulang kali meminta Pemerintah Bangladesh untuk akses ke pulau itu untuk penilaian teknis guna meninjau keamanan, kelayakan, dan keberlanjutan sebagai tempat tinggal. Tetapi sejauh ini pihak berwenang telah menolak izin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News