Kabar mengenai vaksin Sinovac ini menjadi yang terpopuler Internasional Medcom.id, 18 November 2020.
Berita yang masuk dalam kabar terpopuler di Internasional Medcom.id, termasuk Arab Saudi yang meminta Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk tidak kembali ke perjanjian nuklir Iran.
Kemudian roket yang menghantam wilayah Irak, turut menjadi yang terpopuler. Berikut berita terpopuler di Internasional Medcom.id.
1. Vaksin Covid-19 Sinovac Bentuk Respons Imunitas dengan Cepat
Vaksin covid-19 buatan Sinovac Biotech, CoronaVac, memicu respons kekebalan yang cepat. Tetapi tingkat antibodi yang dihasilkan lebih rendah daripada pada orang yang telah pulih dari penyakit tersebut.Temuan ini didapatkan dari hasil uji coba pendahuluan menunjukkan Rabu 18 November. Sementara uji coba tahap awal hingga pertengahan tidak dirancang untuk menilai kemanjuran CoronaVac.
Para peneliti mengatakan vaksin itu dapat memberikan perlindungan yang cukup, berdasarkan pengalaman mereka dengan vaksin lain dan data dari studi praklinis dengan kera.
Bagaimana keberhasilan vaksin tersebut? Selanjutnya di sini.
2. Arab Saudi Minta Biden Tidak Kembali ke Perjanjian Nuklir Iran
Pangeran Arab Saudi, Turki al-Faisal, mendorong presiden terpilih Amerika Serikat Joe Bidenuntuk tidak bergabung kembali dengan perjanjian nuklir Iran 2015. Di bawah kepemimpinan petahana Donald Trump, AS secara sepihak telah menarik diri dari perjanjian tersebut -- Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) -- pada Mei 2018.Dalam pernyataan kepada Dewan Nasional Hubungan AS-Arab, sebuah grup advokasi yang berbasis di Washington, Pangeran Turki memperingatkan bahwa potensi kembalinya AS ke JCPOA dapat dapat mengganggu stabilitas kawasan.
JCPOA membatasi program nuklir Iran, dan sebagai gantinya, sejumlah sanksi ekonomi yang diterapkan kepada Teheran dilonggarkan atau dicabut.
Seperti apa permintaan yang dilakukan Arab Saudi? Selanjutnya di sini.
3. Roket Hantam Area Tidak Jauh dari Kedubes AS di Irak
Sebanyak empat roket menghantam Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad, Irak pada Selasa 17 November 2020. Insiden ini melukai sedikitnya dua orang dan menandakan diakhirinya gencatan senjata tidak resmi yang diumumkan oleh milisi yang didukung Iran pada Oktober.“Roket ditembakkan dari lingkungan al-Amin al-Thaniyah di Baghdad,” menurut pernyataan militer Irak, seperti dikutip AFP, Rabu 18 November 2020.
Pejabat keamanan Irak mengatakan roket tersebut menghantam hanya 600 meter dari Kedutaan Besar AS dan dicegat oleh sistem pertahanan udara C-RAM yang dipasang oleh AS awal tahun ini.
Bagaimana kerusakan akibat serangan? Selanjutnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News