Ranil Wickremesinghe dilantik sebagai Presiden baru Sri Lanka. Foto: AFP
Ranil Wickremesinghe dilantik sebagai Presiden baru Sri Lanka. Foto: AFP

Presiden Baru Sri Lanka Diambil Sumpah di Tengah Penolakan Warga

Fajar Nugraha • 21 Juli 2022 14:59
Kolombo: Perdana Menteri enam kali Sri Lanka Ranil Wickremesinghe dilantik pada Kamis sebagai Presiden baru di negara Asia Selatan yang dilanda krisis. Para pejabat mengatakan dia ingin membentuk pemerintah persatuan untuk mengelola kekacauan itu.
 
“Politisi veteran berusia 73 tahun itu, yang terpilih sebagai kepala negara dalam pemungutan suara parlemen Rabu, mengambil sumpah jabatannya di hadapan Hakim Ketua Jayantha Jayasuriya,” kata kantornya, seperti dikutip AFP, Kamis 17 Juli 2022.
 
Liputan langsung tentang pengambilan sumpah di kompleks parlemen yang dijaga ketat terputus saat Wickremesinghe dan istrinya Maithree masuk ke gedung setelah meninjau parade militer.

"Sebuah penyelidikan diluncurkan untuk mencari tahu mengapa siaran itu terganggu," kata seorang pejabat tinggi pertahanan kepada AFP.
 
Baca: Baru Terpilih, Presiden Baru Sri Lanka Bersumpah Tangkap Para Demonstran.

Kepala polisi dan petinggi militer Sri Lanka berdiri di belakang presiden baru saat pengambilan sumpah.
 
Sumber resmi mengatakan dia diperkirakan akan segera membentuk kabinet tidak lebih dari 30 menteri untuk mengarahkan negara itu keluar dari krisis ekonomi terburuk sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
 
Krisis valuta asing yang dipicu oleh pandemi virus corona dan diperparah oleh salah urus telah membuat Sri Lanka menderita pemadaman listrik yang lama dan 22 juta orang di negara itu mengalami kekurangan bahan bakar, makanan, dan obat-obatan selama berbulan-bulan.
 
Kemarahan publik atas kesulitan memuncak ketika puluhan ribu pengunjuk rasa menyerbu rumah presiden saat itu Gotabaya Rajapaksa, memaksanya untuk mundur dan membuka jalan bagi pemilihan Wickremesinghe.
 

 
Wickremesinghe secara luas diharapkan mengundang teman sekolahnya dan mantan menteri administrasi publik Dinesh Gunawardena untuk menjadi perdana menteri dalam pemerintahan persatuan.
 
Tetapi sumber-sumber politik mengatakan setidaknya dua kandidat lain juga ikut mencalonkan diri.
 
Gunawardena dan Wickremesinghe sudah saling kenal sejak usia tiga tahun dan belajar bersama di Royal College of Colombo yang bergengsi.
 
Gunawardena adalah seorang pemimpin serikat pekerja dan mewakili sebuah partai nasionalis kecil yang bersekutu dengan partai SLPP Rajapaksa yang digulingkan.
 
"Akan ada beberapa anggota parlemen dari oposisi utama yang bergabung dengan kabinet," kata seorang sumber yang dekat dengan Wickremesinghe, seraya menambahkan bahwa dia ingin memastikan koalisi pelangi.

Garis keras

Setelah beribadah di kuil Buddha pada Rabu setelah pemilihannya, Wickremesinghe bersumpah untuk mengambil garis keras terhadap pembuat onar yang mencoba mengganggu pemerintahannya.
 
Dia membuat perbedaan antara pengunjuk rasa damai dan "pengacau" yang menggunakan cara ilegal.
 

 
"Jika Anda mencoba menggulingkan pemerintah, menduduki kantor presiden dan kantor perdana menteri, itu bukan demokrasi, itu melanggar hukum," kata Wickremesinghe.
 
"Kami akan menangani mereka dengan tegas sesuai hukum. Kami tidak akan membiarkan minoritas pengunjuk rasa menekan aspirasi mayoritas diam yang menuntut perubahan dalam sistem politik,” imbuhnya.
 
Para pengunjuk rasa yang menyerbu istana Rajapaksa dan menggulingkannya awal bulan ini menuduh Wickremesinghe sebagai wakil dari keluarga yang dulu berkuasa.
 
"Saya bukan teman Rajapaksa," katanya kepada wartawan di kuil Gangaramaya. "Saya adalah teman orang-orang,” tegasnya.
 
Para pejabat mengatakan Wickremesinghe akan mengadakan pertemuan resmi pertamanya dengan petinggi militer dan kepala polisi di kementerian pertahanan Kamis untuk membahas lingkungan keamanan.
 
Secara konstitusional, presiden juga merupakan menteri pertahanan dan panglima tertinggi angkatan bersenjata.
 
Wickremesinghe, sebagai penjabat presiden, telah mengumumkan keadaan darurat yang memberikan kekuatan besar kepada militer untuk menangkap dan menahan tersangka.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan