Warga Sri Lanka turun ke jalan menentang pemerintah. Foto: AFP
Warga Sri Lanka turun ke jalan menentang pemerintah. Foto: AFP

26 Menteri Kabinet Mengundurkan Diri, Pemerintahan Sri Lanka Krisis

Fajar Nugraha • 04 April 2022 16:00

 
Jalan itu dibarikade beberapa ratus meter dari rumah pemimpin oposisi Sajith Premadasa, dan massa terlibat dalam ketegangan dengan pasukan keamanan selama hampir dua jam sebelum bubar dengan damai.
 
Eran Wickramaratne, anggota parlemen SLB lainnya, mengutuk keadaan deklarasi darurat dan kehadiran pasukan di jalan-jalan kota.

“Kita tidak bisa membiarkan pengambilalihan militer. Mereka harus tahu kita masih demokrasi,” tegas Wickramaratne.

Pemblokiran media sosial

Penyedia layanan internet diperintahkan untuk memblokir akses ke Facebook, WhatsApp, Twitter dan beberapa platform media sosial lainnya. Tetapi pemadaman tidak menghalangi beberapa demonstrasi kecil di tempat lain di Sri Lanka.
 
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan mahasiswa di pusat kota Peradeniya, meskipun protes di bagian lain negara itu berakhir tanpa insiden.
 
Kantor media swasta melaporkan bahwa kepala regulator internet Sri Lanka mengundurkan diri setelah perintah larangan mulai berlaku.
 
Pemblokiran itu dibatalkan di kemudian hari setelah Komisi Hak Asasi Manusia negara itu memutuskan bahwa kementerian pertahanan tidak memiliki kekuatan untuk memaksakan sensor.
 
Jalan-jalan di Kolombo sebagian besar tetap kosong pada Minggu, terlepas dari protes oposisi dan antrean panjang kendaraan yang mengantri untuk bahan bakar.
 
Namun polisi mengatakan kepada AFP bahwa seorang pria tewas tersengat listrik setelah memanjat tiang listrik bertegangan tinggi di dekat rumah Rajapaksa. Warga mengatakan dia memprotes pemadaman listrik bergilir.
 
Protes massal direncanakan pada Minggu sebelum pemblokiran media sosial mulai berlaku, tetapi penyelenggara telah menunda aksi unjuk rasa sampai setelah jam malam dicabut pada hari Senin.

Keretakan internal

Protes yang meningkat telah menyebabkan keretakan di dalam pemerintahan, dengan keponakan Presiden ,Namal Rajapaksa mengutuk pemadaman sebagian internet.
 

"Saya tidak akan pernah memaafkan pemblokiran media sosial," kata Namal yang menjabat sebagai Menteri Olahraga.
 
Dia termasuk di antara tiga anggota keluarga Rajapaksa yang kemudian mengundurkan diri, bersama dengan menteri keuangan Basil dan saudara tertua Chamal, yang memegang portofolio Menteri Pertanian.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan