ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan di bandara Kabul yang menewaskan 170 orang, termasuk 13 tentara AS.
Kelompok itu mengatakan melakukan serangan bom di kota timur Jalalabad. Kelompok teroris diperkirakan berjumlah 10.000 dan awalnya terbentuk pada tahun 2015.
Huruf "K" mengacu pada wilayah bersejarah Khorasan Raya, yang meliputi Afghanistan, Tajikistan, Pakistan, dan lainnya.
Mereka telah menjadi ancaman yang konsisten terhadap keamanan di Afghanistan, melakukan pemboman bunuh diri yang brutal dan eksekusi seremonial yang keji.
Propaganda yang digulirkan oleh kelompok tersebut menunjukkan mereka berpose dengan bendera hitam putih tradisional ISIS.
Spanduk menjadi identik dengan kekerasan paling menjijikkan ketika kelompok itu memegang kekuasaan di Suriah dan Irak.
Mereka dipimpin oleh panglima perang teroris Shahab al-Muhajir, mantan pejuang al-Qaeda, yang mengambil alih kekuasaan pada April 2020 setelah bos mereka sebelumnya, Abdullah Orokzai, ditangkap oleh pasukan Afghanistan.
Al-Muhajir dikatakan dikenal sebagai "Singa Perkotaan" karena keahliannya dalam perang gerilya dan merencanakan serangan bom bunuh diri di kota-kota.
Rekaman yang muncul menunjukkan mereka memenggal kepala korban, dan dalam salah satu video mereka bahkan mengklaim telah menggunakan dua anak untuk membunuh tahanan yang mengenakan seragam napi berwarna oranye.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News