Juru Bicara junta, Zaw Min Tun tidak memberikan rincian mengenai tuduhan itu. Pasukan membunuh sejumlah orang dalam bentrokan berikutnya.
Seorang Pemantau Saksi Myanmar mengatakan telah mengonfirmasi laporan media lokal dan laporan saksi dari pejuang lokal. Menurut dia, 35 orang termasuk anak-anak dan perempuan dibakar dan dibunuh oleh militer dalam serangan itu.
“Data satelit juga menunjukkan kebakaran terjadi sekitar pukul 13.00 waktu setempat pada hari Jumat di Hpruso,” kata dia.
Wakil Sekjen PBB untuk urusan kemanusiaan, Martin Griffiths mengungkapkan kengerian dan menuntut pemerintah melakukan penyelidikan. Save the Children, yang memiliki sekitar 900 staf di Myanmar, kemudian mengatakan telah menangguhkan operasi di negara bagian Kayah dan beberapa wilayah lainnya.
Pada bulan Oktober, kelompok itu mengatakan kantornya di kota barat Thantlang dihancurkan dalam serangan junta yang juga menghancurkan puluhan rumah setelah bentrokan dengan kelompok anti-junta lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News