Keempat adalah mengenai pemajuan dan penghormatan hak asasi manusia (HAM) di kawasan. Indonesia memiliki komitmen yang sangat kuat dalam pemajuan dan penghormatan HAM, termasuk dalam konteks ASEAN. Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia adalah bekerja sama dengan AICHR menyelenggarakan ASEAN Human Rights Dialogue pada 21 September lalu.
"Ini adalah dialog HAM ketiga setelah lebih dari 7 tahun kosong atau setelah lebih dari 7 tahun tidak terdapat dialog HAM di ASEAN," sebut Menlu Retno.
Kelima adalah implementasi lima poin konsensus ASEAN (5PCs) terkait konflik Myanmar. Menlu Retno mengatakan, sebagian besar negara anggota menyampaikan kekecewaan terhadap implementasi 5PCs. Sementara sebagian lainnya menyampaikan bahwa ASEAN tidak boleh bersikap business as usual dalam mencermati perkembangan di Myanmar.
"Saya sampaikan, sejak awal terjadi krisis politik di Myanmar, ASEAN sebagai keluarga menawarkan bantuan untuk membantu Myanmar agar situasi tidak semakin memburuk," ungkap Menlu Retno.
"Sejak pertemuan ALM 6 bulan lalu di Jakarta, saya sampaikan tidak ada perkembangan signifikan di Myanmar," lanjutnya.
Menurut Indonesia, sudah waktunya para Menlu ASEAN melaporkan situasi ini kepada 9 pemimpin ASEAN, guna mendapatkan arahan engagement ASEAN dengan Myanmar, terutama terkait pelaksanaan KTT ke-38 dan 39 ASEAN. Indonesia juga menyampaikan beberapa artikel dalam Piagan ASEAN yang dapat digunakan untuk memandu bagaimana ASEAN dapat bersikap dalam menangani isu Myanmar ini.
Baca: Bantuan Alkes Indonesia untuk Penanganan Covid-19 Tiba di Myanmar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News