Baca: Anwar Ibrahim Tinggalkan Istana usai Bertemu Raja Malaysia.
“(Dukungan) ini mencapai lebih dari 120 (anggota parlemen). Tapi karena Yang di-Pertuan Agong (YDPA) akan memanggil pimpinan partai, sudah sewajarnya kita harus bersabar, memberi ruang dan kewenangan bagi YDPA untuk memutuskan,” ujar Anwar, seperti dikutip Malaysia Kini, Selasa 13 Oktober 2020.
“Tidak tepat mengatur waktu bagi YDPA untuk mengambil keputusan,” ujarnya dalam jumpa pers.
Namun, menurut Anwar, pemerintahan Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin oleh Muhyiddin Yassin ‘telah jatuh’.
Menjelaskan lebih lanjut, pemerintahan baru yang akan dipimpinnya "tetap mayoritas Muslim dan bumiputera”. “Tapi saya ingin tegaskan bahwa jaminan hak semua warga negara tetap dilindungi,” tambahnya.
Anwar masuk ke Istana Negara Malaysia sekitar pukul 10.25 waktu setempat. Ia kemudian terlihat meninggalkan istana sekitar satu jam kemudian.
Pada Selasa pagi, Anwar mengunggah sebuah foto dirinya dan sang istri, Wan Azizah Wan Ismail, di laman Facebook dengan tulisan: "Semoga segala urusan hari ini dimudahkan."
Pertemuan dengan raja hari ini terjadi usai Anwar mengumumkan bahwa dirinya mendapat dukungan kuat dari parlemen pada 23 September lalu. Namun kala itu Anwar tidak jadi ke istana karena sang raja harus dirawat di rumah sakit karena keracunan makanan. Raja Malaysia selesai dirawat dan keluar dari rumah sakit pada 2 Oktober.
Anwar, presiden dari Parti Keadilan Rakyat (PKR), terpilih sebagai anggota parlemen untuk wilayah Port Dickson dalam pemilihan umum pada Oktober 2018. Itu terjadi lima bulan usai aliansi Pakatan Harapan (PH) menggulingkan Barisan Nasional (BN) dalam pemilu untuk membentuk pemerintahan baru.
Pernah dipenjara atas tuduhan sodomi, Anwar mendapat pengampunan dari raja usai kemenangan mengejutkan koalaisi Pakatan Harapan (PH). Kala itu, ia digadang-gadang menjadi pengganti Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di bawah pemerintahan PH.
Baca: PM Malaysia Ragukan Klaim Anwar Ibrahim Didukung Mayoritas Parlemen.
Namun semua itu tak terwujud usai sekelompok anggota parlemen dari PKR dan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) membelot untuk menggabungkan kekuatan dengan sejumlah rival PH.
Muhyiddin Yassin, presiden Bersatu, saat ini memimpin pemerintahan Perikatan Nasional yang terdiri dari pembelot PH dan sejumlah anggota dari BN dan Parti Islam Se-Malaysia (PAS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id