Berencana Serang 2 Masjid Singapura, Remaja 16 Tahun Ditahan
Fajar Nugraha • 27 Januari 2021 19:45
Sebelum memutuskan parang sebagai senjata serangnya, ISD mengatakan "rencana awal" -nya adalah menggunakan senapan serbu yang mirip dengan yang digunakan Tarrant.
Remaja itu berhasil menemukan calon penjual melalui Telegram, tetapi tidak menindaklanjuti karena mencurigai itu adalah penipuan ketika penjual meminta pembayaran dalam Bitcoin.
Dia juga memeriksa persyaratan Lisensi Senjata dan Bahan Peledak, dan mempertimbangkan untuk bergabung dengan Asosiasi Senapan Singapura. “Dia tetap bersikeras untuk mencari senjata api secara online, dan hanya menyerah ketika dia menyadari bahwa akan sulit untuk mendapatkannya mengingat undang-undang pengawasan senjata Singapura yang ketat,” kata ISD dalam rilis medianya.
Remaja itu juga menjajaki pembuatan bom triacetone triperoxide (TATP), dan membakar masjid menggunakan bensin. Caranya ini jelas meniru rencana Tarrant.
“Namun pada akhirnya akhirnya membatalkan kedua ide tersebut karena masalah logistik dan keamanan pribadi," kata ISD.
Hingga November lalu, remaja itu juga membeli rompi taktis dari Carousell berniat untuk memperindahnya dengan simbol ekstremis sayap kanan. Dia juga ingin memodifikasinya sehingga dia bisa mengikat perangkat selulernya untuk menyiarkan langsung serangan itu.
Sebagai lanjutan inspirasi dari Tarrant, remaja itu bermaksud untuk merilis dua dokumen mengenai serangannya. Pertama mengenai pesan kepada rakyat Prancis untuk melawan serangan seperti yang terjadi di Nice. Sementara dokumen kedua -,yang belum rampung,- menunjukkan detail kebenciannya terhadap Islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)