Pedemo penolak kudeta militer di Myanmar masih terus lakukan aksi. Foto: AFP
Pedemo penolak kudeta militer di Myanmar masih terus lakukan aksi. Foto: AFP

Pedemo Penolak Kudeta Serukan Mogok Massal, Picu Ancaman Militer

Renatha Swasty • 22 Februari 2021 08:06

 
Banyak unggahan media sosial menjelang pemutusan layanan akses internet pada pukul 01.00 malam mengatakan, pasukan keamanan telah membuat penghalang jalan di titik-titik strategis di kota. Termasuk jembatan dan di jalan-jalan menuju kedutaan asing.
 
Informasi di akun Twitter yang telah terbukti andal di masa lalu mengatakan bahwa pemblokiran normal akses Internet dari pukul 1.00 pagi hingga 9.00 pagi akan diperpanjang hingga tengah hari di Yangon.

Pemakaman korban tembak

Sebelumnya pada Minggu, kerumunan di ibu kota Myanmar menghadiri pemakaman wanita muda yang merupakan orang pertama yang dipastikan tewas dalam protes. Sementara para pengunjuk rasa juga berduka atas dua pengunjuk rasa lainnya yang ditembak mati pada Sabtu.

Mya Thwate Thwate Khaing ditembak di kepala oleh polisi pada 9 Februari, dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-20, pada sebuah protes di Naypyidaw, dan meninggal pada Jumat 19 Februari.
 
Pedemo Penolak Kudeta Serukan Mogok Massal, Picu Ancaman Militer
Warga membawa foto Mya Thwate Khaing yang ditembak militer. Foto: AFP
 
Para pelayat berbaris di pintu masuk ke pemakaman di kota saat mobil jenazah yang membawa jenazahnya tiba dan dibawa ke krematorium tempat lebih banyak orang berkumpul. Mereka diam-diam mengangkat tangan memberi hormat tiga jari -,tanda pembangkangan dan perlawanan yang diadopsi dari negara tetangga Thailand,- saat kendaraan hitam dan emas itu meluncur perlahan lewat.
 
Di dalam aula krematorium, tutup peti mati Mya Thwate Thwate Khaing sebagian dilepas untuk memungkinkan pandangan terakhir kepalanya bertumpu pada hamparan mawar merah dan putih sebelum dia dikremasi. Anggota kerumunan di luar meneriakkan: "Perlawanan kita harus berhasil!"
 
Di tempat lain di Myanmar, pengunjuk rasa yang menentang kudeta yang menggulingkan pemimpin negara, Aung San Suu Kyi, berkumpul lagi pada hari Minggu.


Demo Mandalay

Demonstran muncul di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu, di mana pasukan keamanan menembak mati dua orang pada Sabtu di dekat galangan kapal tempat pihak berwenang berusaha memaksa pekerja untuk memuat perahu. Para pekerja, seperti pekerja kereta api dan pengemudi truk dan banyak pegawai negeri sipil, telah bergabung dalam kampanye pembangkangan sipil melawan junta.
 
Penembakan itu terjadi setelah warga lingkungan bergegas ke dermaga Yadanabon untuk mencoba membantu para pekerja dalam perlawanan mereka. Salah satu korban, yang digambarkan sebagai remaja laki-laki, ditembak di kepala dan meninggal seketika, sementara korban lainnya ditembak di dada dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan