Warga Myanmar menentang kudeta militer dengan lakukan protes. Foto: AFP
Warga Myanmar menentang kudeta militer dengan lakukan protes. Foto: AFP

Pedemo Tetap Beraksi di Myanmar Meski Sudah Terjadi Kekerasan Berdarah

Fajar Nugraha • 10 Februari 2021 15:58

 
Wanita yang memakai helm sepeda motor itu tiba-tiba roboh. Gambar dari helmnya menunjukkan apa yang tampak seperti lubang peluru.
 
Tentara Myanmar mengambil alih kekuasaan dengan alasan tuduhan penipuan yang tidak berdasar dalam pemilihan 8 November yang dimenangkan oleh partai NLD secara telak. Komisi pemilihan telah menepis keluhan tentara.

Pada Selasa malam, polisi menggerebek markas NLD di Yangon selama jam malam yang diberlakukan militer.
 
“Penggerebekan itu dilakukan oleh sekitar puluhan personel polisi, yang memaksa masuk ke gedung di ibu kota komersial setelah gelap,” ucap seorang anggota parlemen terpilih.
 
Partai Suu Kyi akan memulai masa jabatan keduanya pada hari kudeta. Namun hal itu tidak bisa terjadi, karena Jenderal Senior Min Aung Hlain memerintahkan kudeta dan saat ini menerapkan status darurat selama setahun.
 
Bersamaan dengan protes, gerakan pembangkangan sipil telah mempengaruhi rumah sakit, sekolah dan kantor pemerintah. Staf dari kementerian listrik dan tenaga di Naypyitaw termasuk di antara yang terbaru bergabung dengan aksi unjuk rasa pada Rabu.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan