Selasa 2 Februari, militer yang dipimpin oleh Jenderal Senior Min Aung Hlain merombak kabinet. Hampir seluruh menteri yang ditunjuk oleh Suu Kyu dicopot.
Baca: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditahan.
“Komite eksekutif NLD menuntut pembebasan semua tahanan secepat mungkin,” pernyataan pihak NLD, seperti dikutip Nikkei, Selasa 2 Februari 2021.
Dalam sebuah posting di halaman Facebook pejabat senior partai, May Win Myint menyebutkan, komite juga meminta militer untuk mengakui hasil pemilihan dan parlemen baru. Militer diminta untuk mengizinkan parlemen baru -,yang sedianya akan bertemu untuk pertama kalinya pada Senin,- untuk melanjutkan tugasnya.
Keberadaan pemenang Noble Perdamaian tetap tidak diketahui lebih dari 24 jam setelah penangkapannya. Satu-satunya komunikasinya adalah dalam bentuk pernyataan yang ditulis untuk mengantisipasi kudeta yang menyerukan protes terhadap kediktatoran militer.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu pada Selasa malam, di tengah seruan untuk tanggapan global yang kuat terhadap perebutan kekuasaan terbaru militer. Selama beberapa dekade, Myanmar sudah dirusak oleh pemerintahan militer.
Kudeta tersebut menyusul kemenangan telak bagi Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi dalam pemilu 8 November. Hasil pemilu ditolak militer dengan alasan tuduhan penipuan yang tidak berdasar.
Tentara menyerahkan kekuasaan kepada Jenderal Min Aung Hlaing dan memberlakukan keadaan darurat selama setahun. Konflik ini menghancurkan harapan negara yang dilanda kemiskinan yang juga dikenal sebagai Burma itu berada di jalan menuju demokrasi yang stabil.
Presiden AS Joe Biden menyebut krisis itu serangan langsung terhadap transisi Myanmar menuju demokrasi dan supremasi hukum. Biden mengatakan, pemerintahannya akan mengawasi bagaimana negara-negara lain merespons.
“Kami akan bekerja dengan mitra kami di seluruh kawasan dan dunia untuk mendukung pemulihan demokrasi dan supremasi hukum, serta meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas pembalikan transisi demokrasi Burma,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Krisis di Myanmar adalah salah satu ujian besar pertama dari janji Biden untuk lebih banyak berkolaborasi dengan sekutu dalam tantangan internasional, terutama pada pengaruh Tiongkok yang meningkat.
Jam malam
Jalan-jalan Myanmar sepi semalaman selama jam malam sudah diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus korona. Pasukan dan polisi anti huru hara mengambil posisi di ibu kota, Naypyidaw, dan pusat perdagangan utama Yangon.Pada Selasa pagi, sambungan telepon dan internet telah pulih tetapi biasanya pasar yang ramai menjadi sepi dan bandara di pusat komersial Yangon ditutup.
Bank-bank di Yangon dibuka kembali setelah menghentikan layanan keuangan sehari sebelumnya karena koneksi internet yang buruk dan di tengah terburu-buru untuk menarik uang tunai.
Penduduk setempat khawatir pergolakan tersebut akan semakin merugikan ekonomi, yang masih belum pulih dari wabah covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News