Bagi tentara, hukuman untuk desersi adalah hukuman mati, menurut hukum militer. Hampir 200 petugas polisi dan keluarga mereka telah melarikan diri dari negara itu sejak kudeta.
Sebagian besar dari arus pembelot yang berkembang menyeberang ke negara bagian Mizoram, India timur laut, menurut pejabat keamanan India.
Perkirakan yang terburuk
Seorang yatim piatu dari negara bagian Chin di Myanmar barat, Shing Ling mengatakan dia bergabung dengan akademi militer saat remaja untuk menjadi bagian dari organisasi yang terasa seperti keluarga."Kami seperti saudara dan kami ramah satu sama lain. Saya bahagia di sana, serasa di rumah sendiri," tuturnya.
Tetapi kekecewaan muncul setelah rezim junta sebelumnya melonggarkan cengkeramannya pada kekuasaan pada 2011. Hal itu membuka Myanmar bagi dunia dan memungkinkan terjadinya revolusi komunikasi dan internet.
Tentara itu mengatakan dia belajar tentang politik dari Facebook -,platform media sosial paling populer di Myanmar,- di mana diskusi memperluas perspektifnya tentang peran militer dalam masyarakat.
Selama pemilihan umum pertama yang diperebutkan secara demokratis pada 2015, Shing Ling memilih Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi, meskipun ia kemudian beralih kesetiaan ke partai yang lebih rendah setelah gagal memenuhi harapannya.
"Teman-teman saya yang lain di militer tidak berani memilih (untuk NLD) karena mereka takut jika mereka melakukannya, perwira senior mereka tidak akan menyukainya," katanya kepada AFP.
Sejak mengumumkan pembelotannya dari militer di Facebook, tentara muda itu memutuskan hubungan dengan batalionnya, mengubah penampilan dan kartu SIM selulernya, dan sekarang tinggal di lokasi rahasia di Yangon, pusat komersial yang luas di negara itu.
Dia bilang dia tahu junta akhirnya akan menemukannya. "Saya memperkirakan yang terburuk," tambahnya.
Tetapi kesedihan mendalam yang dia rasakan ketika melihat tindakan keras terhadap warga sipil yang tidak bersenjata telah memperkuat tekadnya, dan dia ingin semua mantan rekannya menjawab pertanyaan: "Jika Anda harus memilih antara militer dan negara, yang mana?"
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id