Pengacara Khin Maung Zaw membela pemimpin sipil yang digulingkan, yang ditahan selama kudeta 1 Februari. Suu Kyi didakwa atas tuduhan tidak jelas di bawah undang-undang impor dan ekspor negara karena memiliki walkie-talkie di rumahnya.
Baca: Polisi Myanmar Ajukan Tuntutan Baru ke Aung San Suu Kyi.
Pada Rabu, rezim militer Myanmar menghantam Aung San Suu Kyi dengan tuduhan pidana kedua. Militer menuduhnya melalukan kampanye pemilihan tahun lalu yang diklaim junta melanggar pembatasan virus korona berkaitan dengan undang-undang manajemen bencana alam.
"Kami berharap yang terbaik tetapi bersiap untuk yang terburuk," kata Khin Maung Zaw kepada AFP melalui telepon, menambahkan dia mengharapkan pengadilan yang adil.
Pengacara hak asasi manusia veteran itu mengatakan, dia mengajukan permohonan pada Rabu untuk izin berbicara dengan kliennya dan menerima instruksi sebelum sidang pengadilan berikutnya pada 1 Maret.
"Kapan ini akan diberikan? Saya tidak tahu," ucapnya, dikutip dari AFP Kamis 18 Februari 2021.
Khin Maung Zaw mengatakan, dia tidak diizinkan untuk bertemu dengan Aung San Suu Kyi secara langsung dan khawatir tentang kerahasiaan diskusi mereka melalui video atau panggilan telepon.
"Lebih tepat bertemu dengannya secara langsung tanpa diganggu oleh siapa pun," imbuhnya.
Segalanya bisa terjadi
Pada sidang berikutnya hakim, jaksa dan pembela akan membahas kompleksitas kasus dan menentukan kerangka waktu untuk persidangan dan jadwal untuk saksi.Baca: Ternyata Aung San Suu Kyi Sudah Jalani Pengadilan Tanpa Pengacara.
Khin Maung Zaw mengatakan, jika kasusnya tergolong sederhana maka bisa diselesaikan dalam enam bulan. Namun jika dianggap lebih rumit bisa berlarut-larut hingga setahun atau lebih.
"Di negara ini apa pun bisa terjadi," ketika ditanya apakah ada bahaya penundaan yang lama.
Pada sidang Selasa, kolega junior Khin Maung Zaw dilarang berada di dalam ruangan bersama hakim dan jaksa penuntut yang dapat melihat Aung San Suu Kyi melalui tautan video.
"Dia tidak bisa melihatnya karena kami tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam konferensi video karena kami tidak ditunjuk pada saat itu," katanya, seraya menambahkan rekannya bisa mendengar suara hakim dan terdakwa.
Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengecam "persidangan rahasia" Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint, yang juga menghadapi tuduhan yang sama di bawah undang-undang manajemen bencana alam.
Namun Juru Bicara Militer Myanmar Zam Min Tun mengatakan, pasangan itu berada di "tempat yang lebih aman" dan "dalam kesehatan yang baik”.
"Ini tidak seperti mereka ditangkap - mereka tinggal di rumah mereka," kata jenderal yang menjadi Wakil Menteri Informasi Negara Myanmar setelah kudeta.
Amerika Serikat dan Inggris mengutuk tuduhan baru terhadap Aung San Suu Kyi, dan memperbarui tuntutan untuk pembebasannya.
Lebih dari 450 orang telah ditangkap sejak kudeta tersebut, menurut kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News