"Jika diangkat sebagai perdana menteri oleh Raja, dia harus memastikan bahwa anggota kabinetnya hanya terdiri dari mereka yang memiliki integritas, dapat dipercaya dan bebas dari tuntutan pidana di pengadilan," kata Tan Sri Muhyiddin dalam sebuah pernyataan, Kamis 19 Agustus 2021, seperti dikutip, The Straits Times, Kamis 19 Agustus 2021.
Baca: Dukung Ismail Sabri sebagai Perdana Menteri, Parlemen Menghadap ke Raja Malaysia.
Muhyiddin meninggalkan Istana Negara setelah satu jam audiensi dengan Raja Malaysia Sultan Abdullah Ahmad Shah. Raja bertemu dengan 114 Anggota Parlemen Kamis untuk memverifikasi dukungan mereka untuk calonkan Datuk Seri Ismail sebagai pemimpin negara berikutnya.
Ismail yang berada di istana sekitar pukul 1.00 siang pergi sekitar dua jam kemudian tanpa berbicara kepada media.
Delegasi Parti Islam SeMalaysia (PAS) yang terdiri dari 18 anggota parlemen dan mantan menteri senior Azmin Ali, yang merupakan anggota dewan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), telah meninggalkan istana setelah menghabiskan sekitar satu jam di sana.
Sebelumnya, anggota parlemen dari UMNO dan Bersatu tiba di istana di Kuala Lumpur. Anggota parlemen Barisan Nasional ada di sana pagi-pagi sekali.
Anggota parlemen Bersatu meninggalkan istana sekitar satu jam kemudian, sekitar pukul 14.20, sementara Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi juga pergi setelah tiba secara terpisah dari delegasi UMNO.
Mengonfirmasi bahwa 114 anggota parlemen telah diundang ke istana untuk menegaskan pilihan mereka atas Ismail sebagai perdana menteri, Sekretaris Jenderal UMNO Ahmad Maslan mengatakan kepada wartawan bahwa setiap anggota parlemen memiliki waktu sekitar satu hingga dua menit dengan Raja.
Dia mengatakan anggota parlemen diminta untuk menyebutkan nama dan konstituen mereka, dan untuk menegaskan kembali bahwa dukungan mereka untuk Ismail dibuat "secara sukarela tanpa paksaan".
Sebelumnya, dia mengatakan kepada wartawan bahwa tujuan pertemuan itu adalah untuk memastikan bahwa "kami menandatangani (pernyataan wajib) secara sukarela dan bahwa kami tidak di bawah tekanan".
Sebanyak 17 anggota parlemen dari Gabungan Parti Sarawak (GPS), aliansi partai berbasis negara yang menjalankan pemerintah Sarawak, bersama dengan anggota parlemen independen Lubok Antu Jugah Muyang, melakukan audiensi dengan Raja secara virtual. Anggota parlemen GPS Fadillah Yusof mengatakan kepada wartawan di Kuching, Sarawak, mereka termasuk di antara kelompok anggota parlemen pertama yang melakukan sesi mereka sekitar pukul 10.00 pagi.
“Para anggota parlemen bertemu dengan Sultan Abdullah Ahmad Shah satu per satu untuk mengkonfirmasi isi deklarasi hukum mereka, dan bahwa itu ditandatangani dengan sukarela,” kata Datuk Seri Fadillah seperti dikutip oleh situs berita Malaysiakini.
Namun, dia tidak mengungkapkan siapa yang didukung koalisi tersebut, dengan mengatakan bahwa ini akan menjadi tanggung jawab Raja untuk mengungkapkannya.
Sementara itu, pihak oposisi mengatakan belum menerima undangan untuk audiensi dengan Raja. Pertemuan itu terjadi sehari setelah batas waktu Rabu bagi anggota parlemen untuk menyatakan siapa yang mereka pilih untuk memimpin negara.
Semua partai yang berada di Perikatan Nasional telah mendukung Ismail, kecuali anggota parlemen veteran UMNO Tengku Razaleigh Hamzah yang merupakan kandidat saingan untuk jabatan perdana menteri sampai UMNO memutuskan untuk dukung Ismail.
114 suara yang diperoleh Ismail berarti saingannya Anwar Ibrahim, yang memimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan dan merupakan presiden Parti Keadilan Rakyat, gagal mendapatkan dukungan yang cukup untuk menjadi perdana menteri berikutnya.
Raja memutuskan pada Rabu bahwa anggota parlemen yang dipilih untuk menggantikan pengurus sementara PM Muhyiddin masih perlu memberikan mosi tidak percaya di Parlemen untuk menegaskan legitimasinya. Sementara Konferensi Penguasa juga diharapkan mengadakan pertemuan khusus pada hari Jumat untuk membahas masalah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News