Biarawati Myanmar meminta agar pasukan militer tidak melakukan kekerasan kepada pedemo. Foto: AFP
Biarawati Myanmar meminta agar pasukan militer tidak melakukan kekerasan kepada pedemo. Foto: AFP

Populer Internasional: Myanmar Lakukan Kejahatan Kemanusiaan Hingga Kebakaran Mesir

Fajar Nugraha • 12 Maret 2021 09:27
Yangon: Pelapor khusus hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Thomas Andrews mengatakan bahwa militer Myanmar melakukan "kejahatan terhadap kemanusiaan”. Ini dilihat dari tindakan represif kepada pedemo penentang kudeta militer.
 
Kabar tersebut menjadi berita terpopuler Internasional Medcom. Sementara berita lainnya seperti tuduhan suap kepada Aung San Suu Kyi juga menarik perhatian.
 
Peristiwa kebakaran di Mesir yang menewaskan 20 orang juga turut menjadi berita terpopuler Internasional Medcom. Berikut selengkapnya mengenai berita terpopuler itu:


1. PBB: Militer Myanmar Berada di Balik Kejahatan Terhadap Kemanusiaan

Pakar hak asasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa militer Myanmar kemungkinan besar melakukan "kejahatan terhadap kemanusiaan”.
 
Thomas Andrews mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa bahwa Myanmar saat ini sedang "dikendalikan oleh rezim yang membunuh dan ilegal".

“Ada bukti yang berkembang bahwa militer Myanmar, yang dipimpin oleh pemimpin senior yang sama, sekarang mungkin terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk tindakan pembunuhan, penghilangan paksa, penganiayaan, penyiksaan,” sebut Andrews, seperti dikutip AFP, Jumat 12 Maret 2021.
 
Apa yang menjadi alasan dari PBB menentukan Myanmar lakukan kejahatan kemanusiaan? Selanjutnya lihat di sini.


2. Militer Myanmar Tuduh Aung San Suu Kyi Terima Uang Rp8 Miliar dan Emas

Militer Myanmar menuduh Aung San Suu Kyi secara ilegal menerima uang USD600.000 atau sekira Rp8,6 miliar dan 11 kilogram emas.
 
Tuduhan itu adalah yang terkuat namun dilontarkan oleh militer sejak melakukan kudeta terhadap Suu Kyi dan kepemimpinan demokratis negara itu pada 1 Februari.
 
Tidak ada bukti yang diberikan. Seorang anggota parlemen dari partainya membantah tuduhan tersebut.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan