Protes Myanmar berlangsung besar-besaran menentang militer. Foto: AFP
Protes Myanmar berlangsung besar-besaran menentang militer. Foto: AFP

Bentuk Protes Terbesar Rakyat Myanmar Melawan Militer

Surya Perkasa • 18 Februari 2021 06:54

Pihak militer mengatakan pengambilalihan itu perlu karena pemerintah Aung San Suu Kyi telah gagal menyelidiki klaim penipuan dalam pemilihan umum yang dimenangkan partainya. Namun komisi pemilihan telah menolak klaim tersebut.
 
Baca: Brunei Usulkan Pertemuan Menlu ASEAN untuk Bahas Krisis Myanmar.
 
Jumlah pengunjuk protes membludak sehari setelah para pemimpin militer menyatakan bahwa demonstrasi mereda - dan Kyi Pyar, mantan anggota parlemen dari partai Aung San Suu Kyi, mengatakan bahwa pemecatan hanya akan memacu perlawanan.

“Ini membuat marah orang-orang. Kami tidak lemah, kami tidak akan pernah mundur dalam perang melawan rezim militer. Jadi kita kembali ke jalan lagi,” tegas Kyi.
 
Di Naypyidaw, ribuan orang, termasuk karyawan dan insinyur bank swasta, berbaris di jalan-jalan kota yang luas, meneriakkan pembebasan Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.
 
Para pengunjuk rasa juga turun ke jalan-jalan di Mandalay, di mana pada awal minggu pasukan keamanan menodongkan senjata ke arah demonstran dan menyerang mereka dengan ketapel dan tongkat. Media lokal melaporkan bahwa beberapa orang terluka.
 
Demo telah diorganisir sebagai bagian dari gerakan pembangkangan sipil, dipelopori oleh pekerja medis dan didukung oleh banyak pegawai negeri.

Dakwaan Aung San Suu Kyi

Polisi mengajukan dakwaan baru terhadap Aung San Suu Kyi, kata pengacaranya pada Selasa, sebuah langkah yang kemungkinan akan membuatnya menjadi tahanan rumah dan semakin memicu kemarahan publik.
 
Itu adalah dakwaan kedua terhadap Aung San Suu Kyi. yang pertama karena memiliki walkie-talkie secara ilegal. Sementara dakwaan kedua atas dugaan pelanggaran pembatasan virus korona. Keduanya merupakan upaya nyata untuk memberikan lapisan hukum untuk penahanannya.
 
Baca: Pemuda Myanmar Merasa Masa Depan Mereka Direnggut Kudeta Militer.
 
Televisi pemerintah juga mengumumkan dakwaan Rabu terhadap beberapa artis terkemuka, termasuk aktor dan sutradara, yang semuanya secara terbuka mendukung protes terhadap kudeta. Mereka didakwa berdasarkan undang-undang yang menghukum mereka yang bertindak dengan cara yang dimaksudkan untuk menghalangi atau mencegah anggota militer dan pegawai pemerintah menjalankan tugas mereka.
 
Para penghibur rupanya dituduh membujuk pegawai negeri untuk berhenti dari pekerjaannya - dan langkah tersebut mencerminkan keprihatinan pemerintah militer tentang meluasnya dan meningkatnya keterlibatan pegawai negeri dalam protes.
 
Pada Selasa malam, militer selama tiga hari berturut-turut memerintahkan pemadaman internet - hampir seluruhnya memblokir akses online dari pukul 1.00 pagi hingga pukul 9.00 pagi.
 
Sementara militer tidak mengatakan mengapa internet diblokir. Ada spekulasi luas bahwa pemerintah memasang sistem firewall untuk memungkinkannya memantau atau memblokir aktivitas online.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan